ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KARATE DI SDN MOJOLANGU 3 MALANG
Main Author: | SIGINALA, DUTA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/21464/1/jiptummpp-gdl-dutasigina-41420-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/21464/2/jiptummpp-gdl-dutasigina-41420-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/21464/ |
Daftar Isi:
- Pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, moral, watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter dapat diimplementasikan melalui kegiatan esktrakurikuler, yang merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan diluar jam pelajaran. Salah satu ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah ini adalah esktrakurikuler karate. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendiskripsikan pendidikan karakter pada kegiatan ekstrakurikuler karate pada siswa SDN Mojolangu 3, 2) mendiskripsikan kendala dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa SDN Mojolangu 3, 3) mendiskripsikan solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam menanamkan nilai karakter pada siswa SDN Mojolangu 3 melalui ekstrakurikuler karate. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan metode kualitatif yang menggambarkan fenomena yang terjadi sebagaimana adanya. Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kegiatan analisis data yang digunakan yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Nilai karakter yang muncul setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karate pada siswa SDN Mojolangu 3 yaitu religius, jujur, toleransi, kedisiplinan, kerja keras, kreatif, mandiri, menghargai prestasi, nilai persahabatan, cinta damai, peduli sosial, dan rasa tanggung jawab. (2) Kendala yang dihadapi dalam menanamkan nilai kararakter dalam ekstrakurikuler karate yaitu minat anak yang kurang dalam mengikuti ekstrakurikuler karate, sarana dan prasarana belum optimal, kurangnya partisipasi wali murid, minimnya tenaga Pembina karate, siswa terkadang ramai sendiri tidak memperhatikan materi , serta kondisi cuaca yang tidak menentu. (3) Solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala yaitu menarik minat wali murid dengan menampilkan pertunjukan karate disekolah dalam acara rapat wali murid, Pembina karate membawa peralatan sendiri dengan memaksimalkan perlengkapan yang ada, dan siswa kelas bawah dan kelas atas dipisahkan sesuai tingkatan materi.