PEMAKNAAN PESAN PADA PROGRAM ACARA TELEVISI DAHSYAT RCTI DAN INBOX SCTV OLEH IBU RUMAH TANGGA (Studi Resepsi Pada Ibu Rumah Tangga Perumahan Puri Landungsari Kab. Malang)

Main Author: Karepesina, Muhammad Zulfikar
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/21436/1/jiptummpp-gdl-muhammadzu-38896-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/21436/2/jiptummpp-gdl-muhammadzu-38896-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/21436/
Daftar Isi:
  • Media massa merupakan proses komunikasi secara massa dan serentak yang mempunyai fungsi fungsi secara garis besar yaitu informasi, edukasi dan hiburan. Televisi sebagai salah satu sarana penyampaian informasi yang sangat penting dari seluruh sarana informasi yang telah tercipta, menjadikannya salah satu kebutuhan primer masyarakat modern. Semua stasiun televisi berlomba-lomba menyuguhkan program acara yang menarik dan mampu meraih keuntungan yang besar pula. Salah satu program yang marak diminati adalah program musik, dan yang lebih ramai lagi yaitu program variety show. Bahkan ada yang menggabungkan kedua program acara tersebut seperti Dahsyat dan Inbox, dan salah satu target audiens yang berpotensi untuk meningkatkan rating bagi televisi itu sendiri yaitu audiens yang berada pada jam tayang pagi hari, mulai pukul 06.00-11.00. dan yang sering berada pada jam tayang tersebut yaitu ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga akan mempunyai pemaknaan pesan yang berbeda-beda tentunya, hal itu dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, usia, pengalaman, lingkungan setempat dan sebagainya untuk mampu memilah makna yang ditawarkan media sesuai dengan tiga fungsi diatas. Ada beberapa poin utama dalam memaknai tayangan Dahsyat dan Inbox sebagai program acara musik yang digabungkan dengan program acara variety show, diantaranya konten musik itu sendiri, konten variety show, pembawa acara, pengisi acara serta panggung dan penontonnya, dan tidak lupa motif-motif yang mendorong ibu rumah tangga menonton. Jenis penelitian ini berupa deskriptif dengan metode studi resepsi yang memaknai dan memposisikan audiens pada pembaca dominan, oposisi dan negosiasi terhadap media. Studi Resepsi ini tentunya mengetahui sejauh mana penafsiran dan pemaknaan audiens terhadap teks media. McQuail(2005:27) menjelaskan bahwa “Esensi dari pendekatan resepsi adalah untuk menemukan atribusi dan kontribusi makna (berasal dari media) dengan penerima pesan media selalu terbuka dan polysemic memiliki beberapa arti dan ditafsirkan sesuai dengan konteks dan budaya penerima). Data diperoleh dari wawancara, dokumentasi serta kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu rumah tangga Perum. Puri Landungsari merupakan khalayak aktif yang selektif dalam mengkonsumsi media, juga terdapat beberapa fokus acuan oleh ibu rumah tangga dalam memaknai tayangan Dahsyat dan Inbox, seperti tidak jarang subjek memaknai pembawa acara Dahsyat dan Inbox dari sisi kehidupan pembawa acara yang tidak luput dari perhatian media, kemudian genre musik, serta live style pembawa acara serta pengisi acara dan penonton. Dari segi produksi, tata panggung tak luput dari perhatian subjek, subjek menjadikan besar kecilnya panggung, kedekatan penonton dengan panggung, serta jumlah penonton sebagai tolak ukur memaknai Dahsyat Inbox. Untuk Dahsyat, ibu rumah tangga Perum. PuriLlandungsari lebih banyak berada pada posisi negosiasi (negotiated code position), kemudian dominan (dominant hegemonic/position), dan yang paling sedikit oposisi (opotional code position). Sedangkan untuk Inbox, subjek penelitian lebih banyak berada pada posisi dominan (dominant hegemonic/position), kemudian menyusul negosiasi (negotiated code position), kemudian yang terkahir oposisi (opotional code position). Banyaknya pemaknaan yang menegosiasi pesan Dahsyat menggambarkan bahwa ibu rumah tangga Perum Puri Landungsari bisa menerima beberapa diantara apa yang ditawarkan Dahsyat, dalam kata lain ada beberapa hal yang tidak bisa mereka setujui yang sudah dijelaskan pada hasil penelitian. Sedangkan Inbox dimaknai dominan pada umumnya yang mana audiens mengambil makna yang mengandung arti dan menerimanya sesuai dengan makna yang dimaksud (perefread reading) apa yang ditawarkan media. Maka melalui sudut pandang ini bahwa media merespon kebutuhan dari mereka sebagai audiens.