KONTEKS KOMUNIKASI DALAM MENANAMKAN BUDAYA ORGANISASI”KAYUH BAIMBAI, GAWI SABUMI, HARAM MANYARAH, SAMPAI MANUNTUNG” (Studi Pada Forum Komunikasi Mahasiswa Banjarmasin Di Kota Malang)
Main Author: | WANDA, RINJA BAYU |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/21432/1/jiptummpp-gdl-rinjabayuw-38898-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/21432/2/jiptummpp-gdl-rinjabayuw-38898-2-babi%28pe-%29.pdf http://eprints.umm.ac.id/21432/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu organisasi mahasiswa yang baru saja merumuskan budaya organisasi di kepengurusan tahun 2014 dan tentunya budaya itu ditanamkan kepada para anggotanya di setiap kegiatan organisasi. Seperti di salah satu kegiatan yaitu dalam rapat mingguan, organisasi FKMB menanamkan budayanya melalui ketua organisasi menyampaikan”Kayuh Baimbai, Gawi Sabumi, Haram Manyarah, Sampai Manuntung”secara langsung kepada anggotanya, tentunya dari sinilah konteks komunikasi itu terbentuk karena pada dasarnya konteks komunikasi merupakan proses komunikasi yang dibatasi oleh beberapa hal, orang, jarak atau ruang dan umpan balik. Maka rumusan masalahnya adalah bagaimana konteks komunikasi yang diterapkan oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Banjarmasin dalam menanamkan budaya organisasi”Kayuh Baimbai, Gawi Sabumi, Haram Manyarah, Sampai Manuntung” kepada anggotanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif jenis deskriptif yaitu dengan cara menganalisis data yang didapat dalam bentuk narasi cerita berdasarkan data wawancara, observasi dan dokumen. Adapun subyek dalam penelitian ini adalah seluruh anggota organisasi FKMB baik pengurus maupun anggota biasa dan unit analisanya adalah organisasi FKMB karena di setiap jawaban subyek merupakan perwakilan jawaban untuk organisasi. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan menggunakan kriteria tertentu dan didapat 5orang yang memenuhi kriteria sebagai subyek. Teknik analisa data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Dalam analisa data peneliti menggunakan sistematika konsep dari Edgar Schein dalam Kreitner dan Kinicki mengenai cara budaya ditanamkan di organisasi, berdasarkan dari data yang diperoleh dan melalui proses analisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa konteks komunikasi yang diterapkan oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Banjarmasin dalam menanamkan budaya organisasi”Kayuh Baimbai, Gawi Sabumi, Haram Manyarah, Sampai Manuntung” kepada anggotanya merujuk pada konteks komunikasi organisasi dan konteks komunikasi kelompok kecil. Konteks komunikasi organisasi (organization communication) dalam bentuk formal terjadi seperti dalam kegiatan program pelatihan adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, ketua selaku pimpinan menyampaikan materi mengenai organisasi FKMB dan juga mengingatkan secara langsung dengan pendekatan personal ke masing-masing anggotanya untuk tetap saling membantu/ Kayuh Baimbai, secara maksimal/Gawi Sabumi dalam sebuah program kerja, tanpa lelah/Haram Manyarah, sampai selesai/Sampai Manuntung, adapun yang kedua konteks komunikasi kelompok kecil(small group communication) terjadi seperti dalam reaksi ketua organisasi terhadap masalah krisis, dikarenakan salah paham antar anggota, disana ketua mengajak anggota yang bersangkutan dan para anggota lainnya untuk berdiskusi satu sama lain dengan saling bekerja sama secara menyeluruh dalam mencari solusinya/Kayuh Baimbai dan Gawi Sabumi, tidak menyerah/Haram Manyarah, sampai masalah tersebut selesai/Sampai Manuntung.