PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA DASAR MELALUI MEDIA LEPED ( LEGENA PEDHOT )PADA SISWA KELAS III SDN 3 CAKUL KEC.DONGKO KAB.TRENGGALEK
Main Author: | ROHMAH, DHIAS NUR |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/21204/1/jiptummpp-gdl-dhiasnurro-42290-1-pendahul-x.pdf http://eprints.umm.ac.id/21204/2/jiptummpp-gdl-dhiasnurro-42290-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/21204/ |
Daftar Isi:
- Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di kelas III SDN 3 Cakul Kec. Dongko Kab. Trenggalek, ditemukan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Jawa kompetensi menulis aksara Jawa. Hal ini disebabkan, karena selama proses pembelajaran siswa masih kurang berminat untuk belajar menulis aksara Jawa. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dilakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa Dasar Melalui Media Leped ( Legena Pedhot ) pada Siswa Kelas III SDN 3 Cakul Kec. Dongko Kab. Trenggalek”.Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui penggunaan media leped dalam pembelajaran bahasa Jawa tentang menulisaksara Jawa pada siswa kelas III SDN 3 Cakul Kec. Dongko Kab. Trenggalek. (2) Mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis aksara Jawa Dasar siswa dengan penggunaan media leped dalam pembelajaran bahasa Jawa tentang menulisaksara Jaawa dasar pada siswa kelas III SDN 3 Cakul Kec. Dongko Kab. Trenggalek. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan, dari Kemmis dan MC. Taggart melalui empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) Observasi, (4) refleksi. Subyek penelitian ini adalah 20 siswa kelas III SDN 3 Cakul Kec. Dongko Kab. Trenggalek.Instrumen yang digunakan meliputi lembar wawancara, observasi guru, observasi siswa, dokumentasi, dan soal evaluasi.Data yang diperoleh dianalisis dengan kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Hasil belajar siswa pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus I, siswa yang tuntas memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu: 69 mencapai 8 siswa atau 40% dan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 69 sebesar 12 siswa atau 60%. Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan terdapat 16 siswa atau 80% yang tuntas memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan dan 4 siswa atau 20% belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan. Pada ketuntasan klasikal siklus I, siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 40%, sedangkan pada siklus II siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 80%.Hal ini membuktikan bahwa pada siklus II terjadi peningkatan keterampilan menulis aksara Jawa dasar, dari 40% (Kurang) menjadi 80% (baik).