FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN SAMPANG, MADURA
Main Author: | JUFRIADI, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/21177/1/jiptummpp-gdl-jufriadi20-39049-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/21177/2/jiptummpp-gdl-jufriadi20-39049-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/21177/ |
Daftar Isi:
- Kemiskinan merupakan fenomena multidimensi, didefinisikan dan diukur dalam banyak cara. Dalam banyak kasus, kemiskinan telah diukur dengan terminologi kesejahteraan ekonomi, seperti pendapatan dan konsumsi. Seseorang dikatakan miskin bila ia berada di bawah tingkat kesejahteraan minimum tertentu yang telah disepakati. Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yakni kemiskinan alamiah dan karena buatan. Kemiskinan alamiah terjadi antara lain akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan "buatan" terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia, hingga mereka tetap miskin. Maka itulah sebabnya para pakar ekonomi sering mengkritik kebijakan pembangunan yang melulu terfokus pada pertumbuhan ketimbang pemerataan. Hasil analisis dapat diketahui bahwa tingkat pendapatan yang diterima Kemiskinan di Kabupaten Sampang mengalami sebuah penurunan dari tahun ke tahun. Dari hasil penelitian diketahui pada 10 tahun terakhir kemiskinan di Kabupaten Sampang mengalami penurunan yang cukup besar. Di tahun 2004 yang berjumlah 333.984 orang, jumlah penduduk miskinnya menurun di tahun 2013 menjadi 252.430 orang. Hal ini menggambarkan terjadi perbaikan di Kabupaten Sampang dalam hal penanggulangan masalah kemiskinan. Terdapat pengaruh antara jumlah penduduk, Pertumbuhan Ekonomi dan Jumlah Lulusan SMA keatas terhadap kemiskinan di Kabupaten Sampang. Pertumbuhan penduduk berbanding lurus terhadap kemiskinan, artinya semakin besar pertumbuhan penduduknya maka semakin besar pula jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Sampang. Sedangkan Pertumbuhan ekonomi dan Jumlah penduduk lulusan SMA keatas berbanding terbalik dengan kemiskinan. Semakin besar laju pertumbuhan ekonomi dan jumlah lulusan SMA keatas maka berpotensu mengurangi jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Sampang.