ANALISIS DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP LUNTURNYA NILAI-NILAI BUDAYA SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DI DESA RAI-OI KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA
Main Author: | ANAS, AJRUL |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/21055/1/jiptummpp-gdl-ajrulanas2-39961-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/21055/2/jiptummpp-gdl-ajrulanas2-39961-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/21055/ |
Daftar Isi:
- Globalisasi merupakan suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus menerus serta mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri. Masuknya globalisasi membawa pengaruh atau dampak yang sangat besar, terutama bagi perkembangan nilai-nilai budaya yang ada di daerah-daerah di Indonesia, tak terkecuali di Desa Rai-oi, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima (Nusa Tenggara Barat). Masyarakat Rai-oi yang dulunya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang menjadi pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari, seperti nilai kebersamaan, nilai kekeluargaan, serta nilai keagamaan, kini dengan masuknya arus globalisasi menyebabkan terjadinya pergeseran nilai-nilai luhur tersebut. Masyarakat Rai-oi sekarang lebih cenderung bersikap individualis, hedonis-pragmatis serta anarkis. Adapun tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui dan mendeskripsikan dampak globalisasi terhadap lunturnya nilai-nilai budaya sebagai kearifan lokal masyarakat di Desa Rai-oi, dan (2) Mengetahui dan mendeskripsikan upaya untuk mengembalikan eksistensi nilai-nilai budaya sebagai kearifan lokal masyarakat di Desa Rai-oi, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti melalui observasi dilapangan selama penelitian berlangsung, wawancara dengan Kepala Desa Rai-oi, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, dan beberapa warga Desa Rai-oi, serta melakukan dokumentasi di lapangan, menunjukkan bahwa pengaruh atau dampak globalisasi sangat besar dirasakan oleh masyarakat Rai-oi dalam kehidupan sehari-hari, terutama pengaruhnya terhadap perkembangan nilai-nilai budaya yang dijadikan sebagai kearifan lokal masyarakat. Masyarakat Rai-oi sekarang ini sudah tidak mengindahkan lagi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam semboyan “Maja Labo Dahu”, seperti nilai kebersamaan, nilai kekeluargaan, dan nilai keagamaan. Nilai-nilai budaya yang menjadi karakter dari masyarakat Rai-oi tersebut sudah mulai luntur dikalangan masyarakat, terutama dalam diri pribadi generasi muda. Namun ada beberapa cara yang sedang diupayakan oleh pemerintah dalam rangka untuk mengembalikan eksistensi dari nilai-nilai budaya yang mulai luntur dikalangan masyarakat, diantaranya yakni dicanangkannya program “Magrib Mengaji” dengan tujuan agar masyarakat ketika adzan magrib, sudah tidak diperbolehkan lagi menyalakan televisi dan sebagainya, akan tetapi hanya menjalankan ibadah sholat, mengaji, dan belajar. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat tidak lagi membuang-buang waktu dengan hal-hal yang kurang bermanfaat, seperti menonton sinetron, bermain gadged, dan sebagainya.