PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN LAYANG (FLY OVER) DI KEDUNGKANDANG MENGGUNAKAN BALOK PRATEGANG MENERUS DENGAN METODE KESETIMBANGAN BEBAN (LOAD BALANCING)

Main Author: IRMAWAN, DANA DWI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/20943/1/7a.pdf
http://eprints.umm.ac.id/20943/2/7b.pdf
http://eprints.umm.ac.id/20943/
ctrlnum 20943
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://eprints.umm.ac.id/20943/</relation><title>PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN LAYANG (FLY OVER) DI KEDUNGKANDANG MENGGUNAKAN BALOK PRATEGANG MENERUS DENGAN METODE KESETIMBANGAN BEBAN (LOAD BALANCING)</title><creator>IRMAWAN, DANA DWI</creator><subject>TA Engineering (General). Civil engineering (General)</subject><description>Ada berbagai macam bentuk dari beton pretegang salah satunya berupa box girder. Box girder mampu menahan torsi yang lebih baik bila dibandingkan dengan penampang lainnya serta tidak adanya aksi komposit. Itu artinya bahwa penampang box girder sangat dianjurkan bila dipakai dalam struktur jembatan menerus. Dalam perencanaan struktur jembetan menerus kali ini (2 x 30 m) akan ada 2 tahap, yakni tahap konstruksi dan tahap daya layan. &#xD; &#xD; Pada tahap konstruksi ada kantilever tidak berimbang dan berimbang. Tahap konstruksi pada kantilever tidak berimbang menggunakan perancah sedangkan pada kantilever berimbang yang mempunyai 4 segmen menggunakan baja prategang. Digunakan kabel yang mengacu pada ASTM-416 dengan diameter kabel 15,24 mm dan luas 140 mm2. Banyak kabel yang digunakan pada pemasangan segmen 1 hingga 4 ialah 46 kabel, 40 kabel, 28 kabel, dan 12 kabel. Desain penulangan non prategang pada kantilever B berdasarkan pada proses pengangkatan dan pada kantilever A berdasarkan pada rasio penulangan minimum. Tinggi segmen tengah (closure) yang selebar 2,00 meter adalah 1,60 meter dengan berat 300 kN/m yang akan dicor di tempat. Sedangkan pada tahap 2 (tahap service), kebutuhan strand pada kantilever A adalah 330 strand dan 204 strand pada kantilever B. Konsep dari desain tahap 2 ialah reaksi segmen tengah (closure) akan membebani kantilever A dan B.</description><date>2015-03-31</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umm.ac.id/20943/1/7a.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umm.ac.id/20943/2/7b.pdf</identifier><identifier> IRMAWAN, DANA DWI (2015) PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN LAYANG (FLY OVER) DI KEDUNGKANDANG MENGGUNAKAN BALOK PRATEGANG MENERUS DENGAN METODE KESETIMBANGAN BEBAN (LOAD BALANCING). Other thesis, University of Muhammadiyah Malang. </identifier><recordID>20943</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author IRMAWAN, DANA DWI
title PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN LAYANG (FLY OVER) DI KEDUNGKANDANG MENGGUNAKAN BALOK PRATEGANG MENERUS DENGAN METODE KESETIMBANGAN BEBAN (LOAD BALANCING)
publishDate 2015
topic TA Engineering (General). Civil engineering (General)
url http://eprints.umm.ac.id/20943/1/7a.pdf
http://eprints.umm.ac.id/20943/2/7b.pdf
http://eprints.umm.ac.id/20943/
contents Ada berbagai macam bentuk dari beton pretegang salah satunya berupa box girder. Box girder mampu menahan torsi yang lebih baik bila dibandingkan dengan penampang lainnya serta tidak adanya aksi komposit. Itu artinya bahwa penampang box girder sangat dianjurkan bila dipakai dalam struktur jembatan menerus. Dalam perencanaan struktur jembetan menerus kali ini (2 x 30 m) akan ada 2 tahap, yakni tahap konstruksi dan tahap daya layan. Pada tahap konstruksi ada kantilever tidak berimbang dan berimbang. Tahap konstruksi pada kantilever tidak berimbang menggunakan perancah sedangkan pada kantilever berimbang yang mempunyai 4 segmen menggunakan baja prategang. Digunakan kabel yang mengacu pada ASTM-416 dengan diameter kabel 15,24 mm dan luas 140 mm2. Banyak kabel yang digunakan pada pemasangan segmen 1 hingga 4 ialah 46 kabel, 40 kabel, 28 kabel, dan 12 kabel. Desain penulangan non prategang pada kantilever B berdasarkan pada proses pengangkatan dan pada kantilever A berdasarkan pada rasio penulangan minimum. Tinggi segmen tengah (closure) yang selebar 2,00 meter adalah 1,60 meter dengan berat 300 kN/m yang akan dicor di tempat. Sedangkan pada tahap 2 (tahap service), kebutuhan strand pada kantilever A adalah 330 strand dan 204 strand pada kantilever B. Konsep dari desain tahap 2 ialah reaksi segmen tengah (closure) akan membebani kantilever A dan B.
id IOS4109.20943
institution Universitas Muhammadiyah Malang
institution_id 136
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang
library_id 546
collection UMM Institutional Repository
repository_id 4109
city MALANG
province JAWA TIMUR
repoId IOS4109
first_indexed 2017-03-21T02:45:01Z
last_indexed 2017-03-21T02:45:01Z
recordtype dc
_version_ 1675924288046104576
score 17.538404