ANALISIS GENDER PADA KELUARGA PETANI HORTIKULTURA (SAYURAN) DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BATU KOTA BATU

Main Author: ANSHORI, MUHAMMAD FIMA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/20740/1/b1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/20740/2/b2.pdf
http://eprints.umm.ac.id/20740/
Daftar Isi:
  • Kondisi perekonomian keluarga yang lemah dan serba kekurangan memaksa istri ikut bekerja membantu suaminya dalam rangka mendapatkan penghasilan tambahan. Mengingat mayoritas mata pencaharian penduduk desa Sumberejo Kecamatan Batu Kota Batu adalah bertani, maka kebanyakan wanita yang ikut bekerja membantu suaminya pada akhirnya bekerja pula di bidang pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Mengetahui bagaimana aktivitas produktif keluarga petani pada usahatani hortikultura dan bagaimana aktivitas domestik atau reproduktif. 2). Mengetahui bagaimana akses dan kontrol keluarga petani terhadap sumberdaya yang ada pada kegiatan usahatani hortikultura. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara kebetulan, diartikan bahwa siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sebagai sampel, bila dipandang kriteria orang tersebut cocok sebagai sumber data atau responden. Metode pengumpulan data diperoleh melalui observasi partisipatif, wawancara secara langsung kepada responden dan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disiapkan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti Kantor Kepala Desa serta Kantor Kecamatan. Metodeanalisis data mengunakan analisis deskriptif kualitatif dan Kerangka Kerja Harvard. Aktivitas produksi terlihat lebih banyak dilakukan suami dibandingkan istri dalam setiap kegiatan, peranan istri hanya sebatas beberapa kegiatan saja walupun juga banyak dilakukan dengan bersama-sama. Aktivitas domestik lebih banyak dilakukan oleh istri dibandingkan suami, tetapi istri boleh berperan dalam aktivitas produksi membantu suami, tanggung jawab utama dalam mencari nafkah keluarga masih dilakukan oleh suami. Akses terhadap sumberdaya kebun, peralatan pertanian, tenaga kerja, pendapatan dan kredit usahatani, baik suami dan istri semua bisa mengaksesnya, dan begitu juga pada kontrol, suami dan istri bisa mengkontrol sumberdaya tersebut. Tetapi istri memilik akses dan kontrol lebih besar terhadap pendapatan, begitu juga suami yang memiliki akses dan kontrol lebih besar pada tenaga kerja.