DOMINASI MEKANISME KOPING KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA DI POLIKLINIK JIWA RUMAH SAKIT KANJURUHAN KEPANJEN MALANG

Main Author: FIRDAUS V S, MOCH.
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/19059/
Daftar Isi:
  • Gangguan jiwa merupakan gangguan pada pola tingkah laku atau psikologi kseseorang sehingga tidak sesuai atau berbeda dengan orang normal. Gangguan jiwa merupakan sressor bagi keluarga sehingga perlu sutau srategi mekanisme koping keluarga. Mekanisme koping keluarga merupakan suatu tindakan atau sikap dari keluarga bila menghadapi suatu masalah. Mekanisme koping ada 2 macam yaitu konstruktif dan destrukif. Mekanisme konstruktif adalah mekanisme pertahanan ego yang berhubungan dengan perilaku yang berorientasi pada pemecahan masalah dan mekanisme koping destruktif adalah mekanisme pertahanan ego yang berhubungan dengan perilaku yang berorientasi pada ego dan berkaitan dengan respon verbal. Setiap keluarga memiliki strategi mekanisme koping yang berbeda beda dalam menyelesaikan masalah seperti anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Hal ini sangat tergantung dengan bagaimana keluarga memanfaatkan sumber sumber koping dalam keluarga tersebut Metode peneliian dengan rancangan deskriptif, dengan subyek penelitian keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa yang sedang mengantar anggota keluarganya berobat ke Poliklinik Jiwa Rumah Sakit Kanjuruan Kepanjen Malang. Penelitian di lakukan satu bulan dengan 30 responden sesuai kriteria inklusi dan dengan alat instrumen/pengumpul data kuesioner atau wawancara tertutup Dari seluruh rangkaian penelitian mulai awal sampai akhir didapatkan hasil penelitian bahwa dominasi mekanisme koping konstrukif lebih kuat atau dominan di banding dengan mekanisme koping destrukif hal ini karena banyak faktor yang mempengaruhi antara lain riwayat pengalaman keluarga merawat klien, pengetahuan tentang gangguan jiwa itu sendiri dan riwayat pendidikan responden yang berbeda beda. Ketika dalam sebuah keluarga ada yang mengalami gangguan jiwa maka berbagai upaya dapat segera dilakukan oleh keluarga dengan menggunakan sumber sumber koping dalam keluarga diantaranya adalah konsultasi, pengobatan dan perawatan segera kepada ahli jiwa atau institusi terkait seperti Rumah Sakit. Harapanya dengan tindakan atau koping keluarga yang konstruktif terhadap anggota keluarga yang gangguan jiwa dapat menghindari tingkat keparahan atau gangguan lebih lanjut.