HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI OLAHRAGA DENGAN TERJADINYA OSTEOPOROSIS PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA RW 03 KELURAHAN DINOYO KOTA MALANG
Main Author: | NURIKA, LIA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/18984/ |
Daftar Isi:
- Osteoporosis adalah suatu kondisi berkurangnya massa tulang secara nyata yang berakibat rendahnya kepadatan tulang. Penyakit osteoporosis akan menyebabkan tubuh menjadi bungkuk dan tulang mudah patah sehingga aktivitas terganggu. Di Indonesia, osteoporosis telah mencapai tingkat yang perlu diwaspadai. kurangnya olahraga yang rutin juga merupakan faktor penyebab terjadinya osteoporosis. Para ahli mengatakan olahraga harus menjadi prioritas dalam hidup sebab olahraga sangat berguna untuk mempertahankan kepadatan tulang agar tetap stabil. Dengan melakukan olahraga secara teratur maka kita akan mendapatkan kekebalan tubuh dan kebugaran serta akan dapat terhindar dari berbagai penyakit terutama osteoporosis. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi olahraga dengan terjadinya osteoporosis pada lansia di posyandu lansia RW 03 Kelurahan Dinoyo kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian studi korelasi dengan populasi 66 lansia yang dilakukan pada 17 responden lansia, dengan teknik pengambilan sample purposive sampling. Variebel yang diukur dalam penelitian ini adalah frekuensi olahraga (independent) dan penyakit osteoporosis pada lansia (dependent). Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan antara frekuensi olahraga dengan terjadinya osteoporosis pada lansia di posyandu lansia RW 03 Kelurahan Dinoyo Kota Malang dengan menggunakan uji chi square yaitu nilai X2 tabel = 1,65 lebih kecil dari nilai X2 hitung = 3,841 (X2 tabel = 1,65 ≤ X2 hitung = 3,841). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh jumlah responden yang sedikit (17 responden). Tetapi dengan melihat prosentase dapat diinterprestasikan bahwa ada hubungan antara frekuensi olahraga dengan terjadinya osteoporosis pada lansia dan ini dibuktikan dengan lansia yang berolahraga dan tidak osteoporosis 35% dan lansia yang tidak berolahraga dan mengalami osteoporosis 29%. Berdasarkan penelitian diatas terdapat kesejajaran positif antara frekuensi olahraga dan osteoporosis pada lansia yaitu semakin sering melakukan olahraga semakin kecil terjadinya osteoporosis pada lansia. Dan dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dengan melakukan olahraga secara rutin dapat meminimalkan angka kejadian osteoporosis pada lansia.