PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENTINGNYA SOSIALISASI PADA MASA BALITA (USIA 2-5 TAHUN) DI POSYANDU BALITA RW 2 KELURAHAN MAYANGAN PROBOLINGGO

Main Author: BARIROH, ELYS
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2005
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/18824/
Daftar Isi:
  • Seseorang harus dapat menyesuaikan dirinya dengan orang lain agar dapat hidup bersama di masyarakat. Latihan penyesuaian sosial tersebut harus dimulai pada masa anak balita, karena pengalaman sosial yang dini memainkan peranan penting dalam menentukan hubungan sosial di masa depan. Proses sosialisasi ini berkembang baik saat bayi usia 2 tahun dimana anak pada masa bayi kurang dari 2 tahun masih sedang sibuk dengan dirinya sendiri dan terisolasi dari interaksi sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi orangtua balita tentang pengetahuan sosialisasi balita, pengalaman-pengalaman serta pola asuh orang tua balita dalam mendorong balitanya untuk bersosialisasi. Responden yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari posyandu balita yang dilakukan di Kelurahan Mayangan RW 2 Probolinggo, tanggal 1 Juli sampai 4 Juli 2003. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan data dilakukan melalui questioner kepada responden sejumlah 35 orang. Sample dipilih dengan menggunakan sistem non random sampling (non probabilitas sampling) yaitu sistem purposive sampling (didasarkan kepada karakteristik sampel yang diinginkan). Analisis hasil penelitian yang dipakai adalah teknik rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pernyataan yang memiliki kolom yang menunjukkan tingkatan yaitu mulai dari SS sampai TS sehingga responden tinggal membubuhkan cek () pada kolom yang sesuai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi orang tua terhadap pentingnya sosialisasi pada masa balita (usia 2-5 tahun) adalah positif dengan total prosentase 67,35%, dimana tingkat pengetahuan orang tua terhadap sosialisasi balita masuk dalam kategori sangat baik dengan prosentase 87,2%. Pada pengalaman orang tua dalam rangka mendorong balita bersosialisasi masuk dalam kategori cukup dengan prosentase 57,26%, dan kategori cukup dengan prosentase 57,6% pada pola asuh yang dimiliki orang tua dalam rangka mendorong balitanya untuk bersosialisasi.