PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI (MENGONTROL HALUSINASI) TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL REALITA PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN ORIENTASI REALITA (HALUSINASI) DI RUANG PERKUTUT DAN RUANG SERUNI RSJ. DR. RADJIMAN WIDYODININGRAT LAWANG
Main Author: | SIMON, TITA MELISSA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2005
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/18822/ |
Daftar Isi:
- Dari hasil survei kesehatan mental rumah tangga yang dilakukan oleh Jaringan Epidemiologi Psikiatri Indonesia menyimpulkan bahwa 185 penduduk dari 1000 penduduk di Indonesia menunjukkan gejala-gejala gangguan jiwa. Kecenderungan semakin meningkatnya penderita gangguan jiwa menimbulkan keprihatinan. Terapi Aktivitas Kelompok adalah jenis terapi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan daya nilai realitas pasien kembali realisitis dan akurat sesuai dengan kondisi objektif. (Budi Ana Keliat, 2002). Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi terhadap kemampuan mengenal realita dan menurunkan gejala halusinasi yang dialami oleh pasien dengan gangguan orientasi realita. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara dan obesrvasi dari terapi aktivitas kelompok. Hasil dari data yang dikumpulkan kemudian diberi skor berdasarkan ketentuan dan diolah menggunakan uji-t. Penelitian ini merupakan jenis penelitian semi eksperimen atau quasi experiment dengan perlakuan berupa terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi mengontrol halusinasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan jumlah skor dari pre-test ke post test sebesar 36 poin. Dari hasil uji-t didapatkan nilai t hitung pada kelompok TAK 5 sesi sebesar 6. sedangkan nilai t hitung pada kelompok TAK 2 sesi sebesar 12,728. Masing-masing nilai t hitung > t tabel, dimana t tabel = 2,45 dengan 0,05. Sehingga perbedaan rata-rata nilai pre-test dan post-test pada masing-masing kelompok perlakuan adalah signifikan. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran kepada berbagai pihak yang berkaitan dengan keperawatan jiwa untuk meningkatkan program terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi pada pasien yang mengalami halusinasi