FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MUNCULNYA KECEMASAN ORANG TUA BALITA PADA PROSES IMUNISASI (Studi Kasus di RW 04 Desa Cengkok Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk)
| Main Author: | HIDAYATI, HIDAYATI |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed |
| Terbitan: |
, 2005
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/18797/ |
Daftar Isi:
- Imunisasi merupakan program prioritas pemerintah , tetapi kegiatan imunisasi belum memasyarakat secara luas. Maka dari itu pengetahuan tentang imunisasi ditujukan pada orang tua balita. Data perkembangan imunisasi yang tercatat di Desa Cengkok pada tahun 1990 lebih dari 80% dan akhir tahun 2000 rata-rata lebih dari 90%. Orang tua yang tidak mengimunisasikan balitanya dikarenakan kecemasan. Secara umum kecemasan disebabkan beberapa faktor baik internal maupun eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang melatarbelakangi munculnya kecemasan orang tua balita pada proses imunisasi. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian Deskriptif, dengan jumlah populasi 30 orang, teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling, dengan jumlah sampel 30 responden. Pelaksanaan penelitian pada tanggal 30 Mei sampai 4 Juni 2005, dengan alat ukur quisioner tertutup. Analisis data yang digunakan adalah persentase dengan rumus . Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa faktor internal yang paling besar melatarbelakangi adalah usia ibu kurang dari 20 tahun yang mencapai persentase 76,7% dan pengalaman ibu pertama kali imunisasi dengan persentase 66,7%. Dan faktor eksternal yang melatarbelakangi adalah perawat atau petugas kesehatan dengan persentase 40%. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran pada orang tua balita sebaiknya menghilangkan persepsi bahwa panas setelah imunisasi itu wajar, bagi petugas kesehatan diharapkan selalu memberikan penyuluhan pada orang tua balita dan untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih menyempurnakan penelitian yang relevan dengan penelitian ini, sehingga dihasilkan hasil yang lebih baik.