PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA SANTRI TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT: Studi Kasus di Pondok Pesantren Langgar Tanah Desa Prajjan Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang
Main Author: | KAMILIA, DURROTUL |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2005
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/18783/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang: Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya diseluruh wilayah. Namun hal tersebut belum terwujud sebagaimana fenomena yang ada di Indonesia terdapat sekitar 12.000 pesantren yang tersebar diseluruh nusantara dengan bentuk dan modelnya dengan tidak kurang tiga juta orang santrinya hanya 300 pesantren yang meminta pelayanan kesehatan. Belum semua pondok pesantren melaksanakan bimbingan dan pendidikan awal tentang perilaku sehat pada santri, sehingga kebanyakan santri beranggapan jika pelayanan kesehatan dibutuhkan disaat ia sudah jatuh sakit dan sebagai pengobatan alternatif terakhir dan kemudian melahirkan perilaku yang salah. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre-Eksperimental Design (nondesign) jenis One-Group Pre-Post Test Design dengan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Sampel dalam penelitian ini adalah santri yang tinggal menetap di pesantren, dan belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan sebanyak 30 responden. Pengambilan data yang digunakan adalah dengan kuesioner sesudah dan sebelum pemberian pendidikan kesehatan. Lokasi penelitian ini di Pesantren Langgar Tanah Desa Prajjan Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang. Hasil: Hasil dari penelitian didapatkan bahwa sebelum pemberian pendidikan kesehatan (pre test) hasil data penelitian responden mempunyai pengetahuan tentang perilaku hidup sehat yang cukup baik (53%), kurang baik (36%), sangat kurang (10%). Sedangkan sesudahnya (post-test) pengetahuan responden tentang perilaku sehat didapatkan cukup baik (3%), baik (40%), sangat baik(56%). Setelah diuji dengan uji t Pre-Post Test dengan taraf signifikan 0,05 didapatkan thitung (20.526) dan ttabel (2.045), maka thitung(20.526) > ttabel(2.045). Kesimpulan dan rekomendasi: Ho ditolak atau ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan tentang perilaku hidup sehat. Hal ini disebabkan subyek dan proses yang adekuat. Yang penting untuk di implementasikan adalah pemberian pelayanan yang bermutu dan merata khususnya dalam bentuk promotif (pemberian pendidikan kesehatan) di pesantren.