TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS (Studi di Posyandu Lansia Dinoyo dan Sumbersari Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang)

Main Author: SUHARTY, SUHARTY
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2005
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/18767/
Daftar Isi:
  • Kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, majunya ilmu pengetahuan, dan meningkatnya berbagai teknologi dan fasilitas kesehatan, terutama karena kemajuan ilmu kedokteran, mampu meningkatkan umur harapan hidup (life expextancy), akibatnya jumlah orang lanjut usia akan bertambah dan ada kecendrungan akan meningkat lebih cepat. Dengan melanjutnya usia terjadi beberapa perubahan fisiologik yang salah satunya adalah berkurangnya densitas tulang. Densitas tulang yang berkurang akan menyebabkan terjadinya osteoporsosis, sehingga tulang-tulang lansia mudah patah dan sulit sembuhnya. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Puskesmas Dinoyo malang belum ada lansia yang teridentifikasi terkena penyakit osteoporosis. Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk mengetahui tingkat pengetahuan lansia yang berkunjung ke posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Malang. Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan purposive sampling yaitu penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan masalah dalam penelitian) sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. Dengan kriteria; lansia yang berkunjung ke posyandu lansia, laki-laki dan perempuan, pendidikan yang minimal bisa baca tulis, serta yang bersedia untuk diteliti, yang dilakukan di posyandu lansia wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Malang. Metode analisa data menggunakan skoring yang ditetapkan sesuai standart berdasarkan kuesioner. Dari penelitian prosentase yang dapat disimpulkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik (25%), cukup (68,75%), dan yang memiliki pengetahuan kurang (6,25%). Didapatkan dari faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dari pendidikan terbanyak SD (43,75%), usia terbanyak 56-60 (25%), dan pekerjaan terbanyak sebagai ibu rumah tangga (46,875%). Diharapkan dari hasil penelitian ini lansia mempunyai motivasi untuk lebih meningkatkan pengetahuan sehingga lansia dapat melakukan pencegahan sedini mungkin dan untuk petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan/KIE tentang pentingnay menjaga kesehatan, olahraga teratur, konsumsi viatamin D yang adekuat sebagai upaya pencegahan dari osteoporosis.