Magister Agama UMM Terima 10 Mahasiswa Singapura
Main Author: | Humas, UMM |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/17611/1/doc.pdf http://eprints.umm.ac.id/17611/ |
Daftar Isi:
- Mahasiswa asing tak hanya meminati program studi S1 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Program Magisterpun kini mulai dilirik. Semester ini, Magister Agama Islam Program Pascasarjana UMM menerima 10 mahasiswa asal Singapura. Hal ini menambah daftar orang asing yang studi di Pascasarjana UMM setelah tahun lalu seorang mahasiswa asal Thailand mengambil Magister Agama Islam dan seorang dari Spanyol studi di Magister Ilmu Hukum. Kepala Prodi Magister Agama Islam UMM, Prof. Dr. Tobroni mengonfirmasi 10 mahasiswa itu sudah melakukan registrasi dan segera mengikuti perkuliahan awal semester depan. “Mereka sudah menyerahkan berkas dan melakukan pembayaran, jadi tinggal menunggu mereka datang ke UMM awal bulan depan,” kata Tobroni, Selasa (22/02). Kehadiran 10 mahasiswa asal Singapura itu, kata Tobroni, merupakan indikasi keberhasilan Prodinya meyakinkan kepada publik bahwa kualifikasinya memenuhi syarat internasional. Tak hanya itu, dosen UMM yang pernah menjadi visiting profesor di Universiti Kebangsaan Malaya, Malaysia, itu yakin Prodinya bisa bersaing dengan universitas-universitas di Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. “Kami yakin dalam hal pelayanan akademik, pembelajaran dan pembimbingan tesis kita masih lebih unggul. Sebab, di Malaysia, misalnya, mahasiswa lebih banyak dilepas sehingga merasa kurang puas walau fasilitasnya di sana lebih baik,” lanjut Tobroni. Saat ini belum banyak universitas di Indonesia yang melirik mahasiswa Islam asal Singapura. Selama ini mahasiswa Singapura cenderung memilih studi di Malaysia. Padahal beberapa kolej Islam mulai berdiri dan terakreditasi di Singapura, termasuk Al-Hira Educational and Social Services yang mengirim 10 stafnya ke UMM itu.