Gandeng UMM, IPPSI Susun Kurikulum Kesos
Main Author: | Humas, UMM |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/17327/1/doc.pdf http://eprints.umm.ac.id/17327/ |
Daftar Isi:
- Kurikulum Pendidikan Pekerja Sosial atau dikenal sebagai Kesejahteraan Sosial (Kesos) memperoleh perhatian serius dari Ikatan Pendidikan Pekerja Sosial Indonesia (IPPSI). Untuk menghadapi tantangan masa depan, kurikulum yang selama ini berlaku perlu direformasi sehingga memenuhi kebutuhan pekerja yang kini mengarah pada profesi kesejahteraan sosial itu. Ketua Jurusan Kesos Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dra Juli Astutik, MSi menerangkan, untuk meningkatkan kualitas pendidikan Kesos pihaknya bekerjasama dengan IPPSI telah menyusun GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) kurikulum melalui sebuah lokakarya dua hari yang berlangsung Senin-Selasa (13-14/6).”Kami sangat serius untuk memajukan kurikulum ini. Kebetulan ini merupakan agenda kerja IPPSI,” kata Juli, Selasa (21/06). Lebih lanjut, Juli menerangkan lokakarya diikuti pengelola jurusan Kesos dari kalangan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia. Selain dengan IPPSI, lokaraya juga melibatkan LSM Save The Children dan Building Professional Social Work. Lokakarya menghadirkan staf ahli Kemensos RI Drs. Marzuki, M.Si, dan Child Protection Specialist dari UNICEF Astrid Gonzaga Dionisio. Peserta yang hadir mewakili 23 PT, antara lain dosen-dosen mulai dari Aceh sampai Maluku, dengan total peserta 34 orang. Menurut Ketua Pelaksanan, Drs. Rinekso Kartono, M.Si GBPP adalah deskripsi singkat tentang mata kuliah yang diajarkan di program studi/jurusan. GBPP merupakan dasar acuan dalam penyusunan silabus dan satuan acara perkuliahan mata kuliah di program studi Kesos/Pekerja Sosial. GBPP merupakan bentuk akkuntabilitas dosen terhadap perguruan tinggi dan mahasiswa. Rinekso juga menjelaskan bahwa Lokakarya ini juga untuk meningkatkan kualitas mata kuliah dalam perkuliahan. Begitu juga dengan alumni Ilmu Kesos UMM harus berkualifikasi yang juga termasuk visi misi perguruan tinggi Muhammadiyah. “Semua Pendidikan Pekerja Sosial harus terstandar nasional dengan terakreditasi sebagai Pekerja Sosial”, imbuhnya.