Dr. Sugiarti Beri Pembekalan Asisten Baru Lab. Akuntansi
Main Author: | Laboratorium, Akuntansi |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/16830/1/doc.pdf http://eprints.umm.ac.id/16830/ |
Daftar Isi:
- Setelah sehari sebelumnya dilantik dan dikukuhkan oleh Pembantu Dekan I FEB UMM, hari ini (2/11), asisten baru Lab. Akuntansi diberikan materi pembekalan tentang ‘ketrampilan dasar instruksional dan strategi pembelajaran’. Selain diikuti 14 asisten baru, 14 asisten lama dari angkatan 2008 juga mengikuti acara ini sebagai forum upgrading. Pembekalan dilaksanakan di Lab. Akuntansi mulai pukul 15.30 sampai 17.30 dengan menghadirkan Dr. Sugiarti (dosen FKIP UMM) sebagai pemateri. “karena tugas utama asisten adalah mendampingi mahasiswa di kelas praktikum, maka penting bagi mereka untuk memahami bagaimana caranya berdiri di depan dengan baik dan etis”, kata Kepala Lab. Akuntansi ketika mengantarkan materi. Dalam paparannya, Dr. Sugiarti menyoroti tentang pentingnya asisten memahami dan menguasai ketrampilan dasar mengajar. “sebagai mahasiswa pilihan, saudara-saudara sangat beruntung bisa belajar untuk mendampingi adik-adiknya di kelas praktikum. Oleh karena itu, maka kalian juga harus belajar bagaimana supaya bisa menjadi asisten yang baik”, ujar istri Direktur DPPM UMM ini mengawali materinya. Pada sesi diskusi, muncul berbagai pertanyaan dan kasus yang cukup menarik, baik dari asisten baru maupun asisten lama. Grandhys Ristania (asisten 2008) misalnya, meminta tips untuk memotivasi kelas yang pasif. “di kelas yang saya dampingi, hampir semuanya pasif bu. Selain pasif, mereka juga sepertinya sangat malas belajar. Jadinya, mereka gak ngerti apa-apa”, katanya mengawali. “Bahkan, untuk menjawab pertanyaan tentang tarif PPN saja, masak butuh waktu sampai 10 menit baru ada jawaban. Padahal, mereka sudah memperoleh materi itu pada semester sebelumnya di kelas reguler”, sambung asisten asal Kediri ini. “saya sampai kadang-kadang males ketika mau masuk kelas itu bu” keluhnya. Menanggapi hal tersebut, Sugiarti menyatakan bahwa sebagai pengajar kita tidak boleh berpikir negatif tentang yang kita ajar. “kalau gurunya sudah pesimis dengan muridnya, ya jadinya tidak semangat dan murid-muridnya akan selalu tampak bodoh”, katanya. Harus diingat, lanjutnya, bahwa setiap mahasiswa memiliki kapasitas yang berbeda. Ada yang pinter, dan ada yang kemampuannya menengah ke bawah. “jadi harus dipahami dan dibedakan perlakuannya. Harus terus dimotivasi untuk mau baca buku dan belajar”, pesan dosen yang biasa mengajar matakuliah Bahasa Indonesia ini. Di akhir acara, Sugiarti memberikan masukan kepada Lab. Akuntansi agar ada media secara berkala yang mempertemukan asisten dengan instruktur untuk membicarakan persoalan-persoalan di kelas praktikum. “Harus dipahami bahwa tingkat pembacaan adik-adik asisten ini kadang-kadang lebih maju daripada instruktur yang disibukkan dengan berbagai macam aktivitas. Nah, untuk itu harus pula diwadahi agar instruktur juga bisa menerima masukan dari asisten”, usulnya. Hal ini, lanjutnya, juga penting untuk proses akreditasi program studi. “kan nanti perlu ada catatan dan laporan tentang proses komunikasi akademik dalam rangka evaluasi pembelajaran?!” tutupnya. Menanggapi usulan tersebut, Kepala Lab. Akuntansi yang dari awal mengikuti proses pembekalan tersebut menyampaikan bahwa sejauh ini yang telah dilakukan oleh Lab. Akuntansi adalah mengadakan forum evaluasi antara praktikan dengan asisten. “di forum tersebut para mahasiswa bisa menyampaikan keluhan dan kritiknya terkait proses praktikum di Lab.”, jelas Ulum. Terkait media komunikasi antara asisten dan instruktur, Ulum menjelaskan bahwa selama ini asisten telah dilibatkan dalam proses revisi modul yang disusun oleh instruktur. “yang tahu banyak aplikasi modul kan asisten, jadi kalau ditemukan sesuatu yang tidak pas terkait dengan modul praktikum, maka asisten lah yang mencatat dan mengkomunikasikannya dengan tim penyusun modul”, papar dosen pengampu matakuliah dan penulis buku Audit Setor Publik ini. (kyl)