KARAKTER BUAH DAN BIJI HASIL PERSILANGAN ANTARA APEL MANALAGI, ROME BEAUTY, ANNA DAN RESIPROKNYA (Malus domestica BORK)
Main Author: | Susianto, Suis Muhadi Wahyu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/15116/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan mempelajari karakter buah dan biji hasil persilangan resiprok antara Manalagi, Rome Beauty dan Anna. Hipotesis Ada perbedaan karakter buah dan biji antara Manalagi, Rome Beauty dan Anna dengan hasil persilangan resiprok. Metode pelaksanaan ini menggunakan Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Dimana terdiri 8 perlakuan dan 3 ulangan. Delapan perlakuan meliputi : Kontrol Manalagi, Rome Beauty, Anna. Penyilangan yaitu ; Manalagi (♀) x Rome Beauty(♂), Manalagi (♀) x Anna (♂), Rome Beauty(♀) x Manalagi (♂), Anna (♀) x Manalagi (♂), Anna (♀) x Rome Beauty(♂). Tidak terdapat perbedaan nyala antara tetua dengan hasil silangan resiprok pada panjang dan lebar core. Sehingga pengamatan core tidak mengalami pengurangan lebar dan panjangnya antara tetua dan resiproknya. Tebal daging buah dan kekerasan buah antara tetua dan resiproknya terdapat perbedaan khusunya dengan tetua Anna. Buah dengan tetua Anna masih sama dengan nilai tebal daging buah dan kekerasasnnya. Sedangkan untuk kombinasi lainnya tampak meningkat lebih baik dibanding tetuanya. Analisis terhadap kadar gula antara tetua dan resiproknya masih sama kecuali untuk Manalagi (♀) x Anna (♂), dan Anna (♀) x Manalagi (♂), memiliki kadar gula yang lebih tinggi. Panjang buah dan berat buah tetua Rome beauty masih lebih tinggi dibanding resiproknya. Parameter jumlah biji pada perlakuan Anna (♀) x Rome Beauty(♂), lebih banyak banyak dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Pada parameter berat biji, pada perlakuan Anna (♀) x Rome Beauty(♂) lebih berat dibadingkan dengan perlakuan yang lainnya. Keragaman genotipe untuk karakter kuantitatif tergolong luas, demikian pula untuk keragaman fenotipenya. Nilai koefisien keragaman genotipe berkisar antara 4,6 - 51 % . Nilai koefisien keragaman genotipe tertinggi dimiliki oleh kekerasan buah yang masih berkulit, kekerasan buah tanpa kulit, kemudian diikuti oleh berat buah dan kadar gula buah.