Cari Makna Motif Batik, Libatkan 12 Dosen, Jelajahi 38 Kota

Main Author: Koran Malang Post, Malang Post
Format: Article PeerReviewed
Terbitan: Humas UMM , 2013
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/14170/
http://www.umm.ac.id/arsip/id-arsip-koran-1208.pdf
Daftar Isi:
  • MOTIF Batik, tidak hanya didominasi motif parang, kawung dan motif klasik lainnya. Beragam motif baru, kini mulai bermunculan di sejumlah daerah. Termasuk di Jawa Timur. Bahkan saat ini, batik menjadi media perekam sejarah atas segala hal yang pernah terjadi. Adalah tim Lembaga Kebudayaan (LK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang berhasil mengabadikan kekayaan batik Jatim di 38 kota kabupaten di Indonesia dan akan didokumentasikan dalam sebuah glosarium. Penelitian batik Jatim ini, dilakukan oleh 12 dosen UMM. Mulai April sampai November 2012. Tim peneliti mendatangi tempat-tempat produksi di seluruh kota kabupaten di Jatim. ‘’Batik di 38 kota kabupaten itu, memiliki ciri sendiri, sekaligus mewakili ciri khas kotanya,’’ ungkap Kepala LK UMM, Dr Hari Sunaryo M.Si. Batik juga mulai memunculkan cerita sejarah, maupun peristiwa. Salah satunya ditemukan di Kota Malang. Perajin batik dari Kecamatan Sukun, membuat motif batik dengan gambar aneka satwa mati. Gambar ini merupakan bentuk keprihatinan pada peristiwa matinya sejumlah satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS). ‘’Batik menjadi media dokumentasi atas peristiwa yang terjadi. Termasuk beberapa simbol lainnya yang kami klasifikasikan menjadi sembilan kategori,’’ urainya. Penelitian oleh 12 orang dosen UMM itu, membuat kategori keberagaman batik dalam sembilan macam. Pertama motif klasik, kedua motif kontemporer berbasis potensi alam laut sebagai komoditas, motif kontemporer berbasis potensi alam daratan dan motif kontemporer berbasis potensi sosial dan ekonomi sebagai komoditas.