Inflasi Rendah Menjadi Daya Tarik Investor
Main Author: | Koran Lensa Indonesia, Lensa Indonesia |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Terbitan: |
Humas UMM
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/14138/ http://www.umm.ac.id/arsip/id-arsip-koran-1178.pdf |
Daftar Isi:
- LENSAINDONESIA.COM: Inflasi yang rendah diakui bakal menjadi daya tarik tersendiri bagi investor. Keyakinan tersebut diakui pakar ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Yunan Syaifullah, Kamis (13/12/2012). “Investor memang akan sangat tertarik untuk berinvestasi jika kondisi aman, pelayanan publik kondusif dan inflasi rendah. Mereka akan sangat tertarik untuk melakukan invetasi,” jelas Yunan Syaifullah. Dosen ekonomi UMM ini sangat berharap, instansi yang berwenang bisa menjaga inflasi agar tidak tinggi. Dia pun sangat yakin bila inflasi rendah itu bakal banyak investor yang akan datang dan melakukan investasi. Untuk itu tidak berlebihan bila Bank Indonesia (BI) melalui Tim Pengendali Inflasi (TPI) terus berusaha keras menekan inflasi. Sebab, inflasi yang rendah diyakini bisa meningkatkan daya saing Indonesia. Keyakinan itu juga pernah dilontarkan Direktur Kepala Grup Kebijakan Moneter BI, Sugeng. Dia mengatakan bila inflasi yang rendah bisa mendatangkan investor asing masuk ke dalam negeri. Menurut dia, BI menargetkan inflasi bisa mencapai 4 persen hingga 2015. Harapannya agar Indonesia bisa bersaing dengan negara lain seperti Singapura dan Thailand yang nilai inflasinya pada kisaran 2,5 persen- 3 persen.