ANALISIS SELISIH BIAYA BAHAN BAKU SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT CAKRA GUNA CIPTA MALANG

Main Author: Purnawirawan, Sidiq
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/13394/1/ANALISIS_SELISIH_BIAYA_BAHAN_BAKU_SEBAGAI_ALAT_PENGENDALIAN_BIAYA_PRODUKSI_PADA_PT_CAKRA_GUNA_CIPTA_MALANG.pdf
http://eprints.umm.ac.id/13394/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan Rokok PT Cakra Guna Cipta Malang dengan judul “Analisis Selisih Biaya Bahan Baku Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi pada PT Cakra Guna Cipta Malang”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah biaya bahan baku pada PT Cakra Guna Cipta Malang sudah efisien. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah biaya bahan baku pada PT Cakra Guna Cipta Malang sudah terkendali, menggunakan analisis selisih biaya bahan baku yang dilihat dari selisih harga dan selisih kuantitas. Tolok ukur untuk menentukan bahwa biaya bahan baku sudah terkendali atau belum terkendali adalah jika harga standar (Hst) < Harga sesungguhnya (Hss) maka selisih harga bahan baku tidak terkendali (tidak menguntungkan) dan jika harga standar (Hst) ≥ harga sesungguhnya (Hss), maka selisih harga menguntungkan (terkendali), sedangkan untuk menentukan kuantitasnya menguntungkan atau tidak menguntungkan adalah jika kuantitas standar (Kst) < kuantitas sesungguhnya (Kss) maka selisih kuantitasnya tidak menguntungkan dan jika kuantitas standar (Kst) ≥ kuantitas sesungguhnya (Kss) maka selisih kuantitasnya menguntungkan. Hasil perhitungan dengan alat analisis harga bahan baku untuk pembelian bahan baku adalah harga standar (Hst) > dari harga sesungguhnya (Hss) sebesar Rp 4.657.21,03, dan kuantitas standar (Kst) > kuantitas sesungguhnya (Kss) sebesar Rp 6.553.337,11. Dari hasil analisis selisih harga dan analisis selisih kuantitas tersebut, sesuai dengan tolok ukur yang digunakan maka biaya bahan baku pada PT Cakra Guna Cipta Malang sudah terkendali dan hal tersebut membuktikan bahwa biaya standar biaya bahan baku yang telah ditetapkan secara umum sudah berjalan secara efektif dan efisien. Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti dapat memberikan saran bahwa sebaiknya PT Cakra Guna Cipta Malang senantiasa mengadakan analisis pada biaya biaya bahan baku dan melakukan tindakan korektif terhadap beberapa jenis bahan baku yang tidak terkendali serta meningkatkan kwalitas sumber daya manusia melalui training, khususnya pada bagian produksi sehingga terbentuk kwalitas sumber daya manusia yang lebih trampil dan berpengalaman karena hal tersebut akan membantu perusahaan dalam penghematan biaya bahan baku dan menghindari adanya penyimpangan terhadap pemakaian biaya bahan baku. Selain itu peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya bahwa diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pijakan atau acuan dalam penelitian selanjutnya berkaitan dengan pengendalian biaya produksi.