PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR APJ MALANG

Main Author: Retnowati, Heny Tri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/13385/1/PENERAPAN%20BALANCED%20SCORECARD.pdf
http://eprints.umm.ac.id/13385/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif pada PT. PLN (Persero) APJ Malang dengan mengambil judul ”Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolak Ukur Kinerja Perusahaan Pada PT. PLN (Persero) APJ Malang”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan jika dinilai dengan menggunakan metode Balanced Scorecord. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui bagaimana kinerja PT. PLN (Persero) APJ Malang dengan menggunakan Balanced Scorecord adalah perspektif keuangan, indikator yang digunakan adalah Operating Ratio, Operating Asser Turn Over, Collection Period, Bad Debt Ratio, Inventory Turn Over, Biaya Pengawai/kWh jual serta Biaya Administras/kWh jual. Perspektif pelayanan pelanggan, indikator yang digunakan adalah System Average Interuption Duration Index, System Average Interuption Frequancy Index Serta Customer Satisfaction. Perspektif Proses Bisnis Internal, indikator yang digunakan adalah losses dan Efisiensi Drive Program. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan, indikator yang digunakan adalah pembelajaran sumber daya manusia (SDM). Perspektif Administrasi, indikator yang digunakan adalah LPT (Laporan Keuangan Triwulan/Tahunan), LH (Laporan Manajemen), RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) serta LPTK (Laporan Pencapaian Tingkat Kinerja) dan terakhir adalah Perspektif Pengawasan yang akan menjadi nilai pengurang kinerja. Berdasarkan hasil perhitungan selama tahun 2004-2005, menunjukan bahwa dari perspektif keuangan dinilai kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya beberapa indikator yang tidak bisa mencapai target. Untuk perspektif pelayanan pelanggan dinilai sudah baik, sedangkan perspektif proses bisnis internal dinilai kurang baik, karena target tidak tercapai. Untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dan perspektif administrasi dinilai sudah baik. Dan untuk perspektif pengawasan dinilai sudah cukup baik. Dari hasil akhir pencapaian kinerja menunjukan bahwa kinerja perusahaan mengalami peningkatan. Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat mengimplementasikan bahwa perusahaan harus segera mencari penyebab terhadap indikator-indikator kinerja yang tidak bisa mencapai target perusahaan, sehiungga dapat di ambil langkah-langkah perbaikan baik teknis maupun operasional.