PERTUMBUHAN EKONOMI, KETIMPANGAN DAN KONVERGENSI ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN LAMONGAN
Main Author: | RAKHMASARI, NOVITA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/13298/1/PERTUMBUHAN_EKONOMI%252C_KETIMPANGAN_DANKONVERGENSI_ANTAR_KECAMATANDI_KABUPATEN_LAMONGAN.pdf http://eprints.umm.ac.id/13298/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini berjudul Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan dan Konvergensi antar Kecamatan di Kabupaten Lamongan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi dan studi pustaka Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana pertumbuhan ekonomi, ketimpangan antar kecamatan di Kabupaten Lamongan serta menganalisis bagaimana tingkat konvergensi antar kecamatan di kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersifat time series atau data berkala dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 yang diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah perhitungan pertumbuhan ekonomi, tipologi klassen, indeks entropi theil serta analisis konvergensi. Dengan perhitungan pertumbuhan ekonomi diperoleh bahwa rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 3,90, perhitungan tipologi klassen diperoleh empat daerah klasifikasi yaitu daerah cepat maju dan cepat tumbuh adalah Kecamatan Sukorame, Bluluk, Ngimbang, Mantup, Kedungpring, Babat, Lamongan dan Brondong, daerah berkembang cepat adalah Kecamatan Modo, Tikung, Maduran, Laren, Paciran, Sukodadi dan Sugio, daerah maju tapi tertekan adalah Kecamatan Sambeng, Kembangbahu, Deket, Glagah, Karangbinagun dan Kalitengah. Sedangkan untuk klasifikasi daerah relatif tertinggal adalah Kecamatan Pucuk, Turi, Karanggeneng, Sekaran, Sarirejo dan Solokuro. Pendekatan alat analisis ketimpangan indeks entropi theil diperoleh bahwa tingkat ketimpangan PDRB per kapita antar kecamatan di Kabupaten Lamongan yaitu rata-rata 1,432. Selama periode penelitian ketimpangan tersebut ada kecenderungan meningkat. Laju konvergensi absolut adalah 13,77 persen per tahun. Dengan menggunakan model ini membutuhkan laju pertumbuhan 13,77 persen per tahun untuk mencapai konvergensi. Saran yang dapat diberikan untuk mengurangi ketimpangan yang semakin melebar yaitu untuk perencanaan pembangunan agar diarahkan atau memprioritaskan bagi daerah-daerah yang relatif tertinggal dengan tidak melupakan daerah lain. Dalam mengambil kebijakan pembangunan, pemerintah harus berdasarkan spasial tidak seperti pada waktu sebelumnya yang menggunakan pendekatan a-spasial. Serta mengidentifikasi sektor-sektor unggulan daerah dan memacu pertumbuhan ekonomi wilayah masing-masing perlu dilakukan agar pemerataan pembangunan wilayah di Kabupaten Lamongan dapat segera tercapai.