ANALISA KOMPARASI PADA METODE PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK KETEPATAN WAKTU PROSES (Studi Kasus Pada CV. Bagus Agriseta Mandiri Malang)
Main Author: | RAHMAYANI, RINA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/13289/1/ANALISA_KOMPARASI_PADA_METODE_PENJADWALANPRODUKSI_UNTUK_KETEPATAN_WAKTU_PROSES.pdf http://eprints.umm.ac.id/13289/ |
Daftar Isi:
- Tujuan perusahaan dalam dunia industri adalah dapat memenuhi keinginan konsumen yaitu : kualitas barang yang tinggi, harga barang yang murah ataupun penyelesaian dan pengiriman barang tepat waktu dan mempertahankannya sebagai sumber keuntungan bagi perusahaan. Untuk mewujudkannya perlu disusun suatu perencanaan produksi yang berkaitan dengan penjadwalan produksi. Penjadwalan perusahaan saat ini masih kurang tepat, adanya job yang terlambat dikirim dan besarnya waktu menganggur. Permasalahan tersebut menyebabkan tingginya biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Untuk mengatasinya akan dilakukan suatu pendekatan metode yang dapat memberikan jadwal pengerjaan job yang lebih tepat. Metode algoritma yang digunakan adalah Algoritma Heuristic Dispatching Rule Shortest Processing Time, Algoritma Heuristic Dispatching Rule Longest Processing Time, Algoritma Heuristic Dispatching Rule Earliest Due Date, Algoritma Heuristic Dispatching Rule Slack Time, dari keempat metode tersebut akan dipilih salah satu dengan kriteria minimasi waktu penyelesaian (makespan), rata-rata keterlambatan (mean tardiness) dan total waktu menganggur ( total idle time). Dari hasil pengolahan dan analisis data diperoleh metode baru yang memberikan minimasi terhadap kriteria tersebut diatas adalah Algoritma Heuristic Dispatching Rule Earliest Due Date. Untuk bulan Desember 2005 dengan metode ini, perusahaan dapat menghemat waktu penyelesaian (makespan) 23,22 jam, rata-rata keterlambatan (mean tardiness) 3,788 jam dan total waktu menganggur ( total idle time) 301,88 jam. Untuk bulan Januari 2006 dengan metode ini, perusahaan dapat menghemat waktu penyelesaian (makespan) 24,61 jam, rata-rata keterlambatan (mean tardiness) 3,152 jam dan total waktu menganggur ( total idle time) 321,93 jam. Untuk bulan Februari 2006 dengan metode ini, perusahaan dapat menghemat waktu penyelesaian (makespan) 26,59 jam, rata-rata keterlambatan (mean tardiness) 3,532 jam dan total waktu menganggur ( total idle time) 345,67 jam