PENERAPAN ANALISIS DISKRIMINAN ALTMAN UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BEJ

Main Author: Rochmah, Auliya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/13261/1/PENERAPAN_ANALISIS_DISKRIMINAN_ALTMAN_UNTUKMEMPREDIKSI_TINGKAT_KEBANGKRUTAN_PADA_PERUSAHAANTRANSPORTASI_YANG_TERDAFTAR_DI_BEJ.pdf
http://eprints.umm.ac.id/13261/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini merupakan penelitian yang berbentuk studi kasus dengan judul : “Penerapan Analisis Diskriminan Altman untuk Memprediksi Tingkat Kebangkrutan pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di BEJ”. Tujuan penelitian ini digunakan untuk memprediksi tingkat kebangkrutan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di BEJ pada periode 2002-2005. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriminan Altman. Dalam analisis diskriminan Altman menggunakan tolak ukur untuk Z-score kurang dari 1,88, maka masuk dalam kategori kelompok perusahaan bangkrut. Sedangkan jika perusahaan yang memiliki nilai z-score lebih dari 2,99, maka perusahaan masuk dalam kelompok tidak bangkrut. Dan perusahaan yang memiliki nilai z-score diantara 1,88 dan 2,99, maka masuk dalam kelompok perusahaan diambang bangkrut. Hasil perhitungan dengan analisis diskriminan Altman dari tahun 2002-2005 disimpulkan bahwa tujuh puluh lima persen perusahaan transportasi masuk dalam kelompok bangkrut, sedangkan dua belas koma lima persen perusahaan transportasi masuk dalam kelompok diambang bangkrut dan dua belas koma lima persen perusahaan transportasi masuk dalam kategori tidak bangkrut. Angka korelasi kanonikal untuk fungsi pertama 90.4% dan fungsi kedua 70,05%, hal ini berarti varian variabel dependen (Z-score) dapat dijelaskan oleh model diskriminan yang terbentuk yaitu X4 (nilai pasar saham biasa dan preferen/nilai buku total hutang) dan X5 (penjualan/total aktiva) yang mempengaruhi penentuan klasifikasi kelompok pada perusahaan transportasi. Kombinasi dari dua dua rasio tersebut mampu mengelompokkan perusahaan transportasi ke dalam kategori bangkrut, diambang bangkrut dan tidak bangkrut dengan ketepatan prediksi 90,6%. Berdasarkan penelitian ini penulis dapat mengimplementasikan, bahwa sebaiknya pihak manajemen perusahaan transportasi perlu meningkatkan kinerja keuangan. Terutama pada rasio X1 (Modal kerja/ total asset), karena yang menjadi penyebab kebangkrutan pada perusahaan transportasi tersebut.