PENERAPAN ANGGARAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. TLOGOMAS ABADI JAYA ENGINEERING PLASTIK INDUSTRI MALANG
Main Author: | RAHMAWATI, ANISA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/13252/1/PENERAPAN_ANGGARAN_FLEKSIBEL_SEBAGAI_ALAT_PERENCANAANDAN_PENGENDALIAN_BIAYA_PRODUKSI_PADAPT.pdf http://eprints.umm.ac.id/13252/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan Plastik dengan judul “Penerapan Anggaran Fleksibel Sebagai Alat Perencanaan Biaya Produksi pada PT. Tlogomas Abadi Jaya Engineering Plastic Malang”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan perencanaan biaya produksi yang telah dijalankan serta untuk mengetahui anggaran fleksibel sebagai alat perencanaan biaya produksi. Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan hanya pada penggunaan biaya produksi pada PT. Tlogomas Abadijaya Engineering Plastik Malang tahun 2004 dan 2005. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian studi kasus yaitu penelitian yang menggambarkan kejadian – kejadian yang ada pada PT. Tlogomas Abadijaya Engineering Plastik Malang kemudian memecahkan permasalahan – permasalahan dengan pendekatan ilmiah yang diterima oleh standart dalam perusahaan. Adapun tahap-tahap dalam analisis data adalah menentukan range relevan yang dapat diharapkan, menganalisis biaya pada range rlevan, memisahkan biaya tetap dan biaya semi variabel dan menggunakan tarif biaya variabel untuk menyusun anggaran.. Dari hasil perhitungan terbukti bahwa apabila perusahaan menggunakan anggaran statis sebagai dasar pembanding terhadap realisasi maka penyimpangan biaya produksi yang terjadi adalah menguntungkan sebesar Rp 968.921.405,95 , sedangkan jika digunakan anggaran fleksibel sebagai dasar pembanding terhadap realisasi Rp. 449.892.390,82 jadi apabila perusahaan menerapkan anggaran fleksibel, dimana dilakukan analisis terhadap tingkah laku biaya dengan mendasarkan pada kapasitas yang mendekati realisasi, maka akan dihasilkan varians atau penyimpangan yang lebih tepat atau mendekati keadaan yang sebenarnya. Berdasarkan kesimpulan di atas penulis dapat mengimplikasikan perusahaan hendaknya sebelum menyusun anggaran sebaiknya perlu memperhatikan volume produksi yang berfluktuasi atau tidak. Apabila sering terjadi fluktuasi produksi maka sebaiknya perusahaan menggunakan anggaran fleksibel. Dalam menyusun anggaran fleksibel pemisahan pada biaya overhead pabrik terlebih dahulu dilakukan pemisahan biaya overhead pabrik yang bersifat semi variabel ke dalam biaya tetap dan biaya variabel dan Perusahaan sebaiknya menggunakan anggaran fleksibel mengendalikan biaya produksi. Dengan anggaran tersebut perusahaan dapat mengukur dan mengawasi biaya - biaya yang dikeluarkan dan juga penyimpangan yang terjadi.