ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI ASPEK RASIO PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS, STUDI KASUS PADA PT. KUTAI TIMBER INDONESIA (KTI) DI PROBOLINGGO
Main Author: | Oktania, Rica |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/13033/1/ANALISIS_KINERJA_KEUANGAN_DITINJAU_DARI_ASPEK_RASIO_PROFITABILITAS_DAN_AKTIVITAS.pdf http://eprints.umm.ac.id/13033/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan pengelolaan kayu PT. Kutai Timber Indonesia (KTI) dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Aspek Rasio Profitabilitas dan Aktivitas, Studi Kasus pada PT. Kutai Timber Indonesia (KTI) di Probolinggo ”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan ditinjau dari rasio profitabilitas dan aktivitas; dan untuk mengetahui perbandingan rasio profitabilitas dan aktivitas dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004, pada PT. Kutai Timber Indonesia (KTI) di Probolinggo. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data interview dan dokumentasi, seperti misalnya : laporan keuangan baik neraca maupun laporan rugi-laba. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan adalah analisis rasio dengan menggunakan time series yaitu perbandingan rasio keuangan dari satu periode ke periode lainnya. Analisis rasio profitabilitas yang digunakan terdiri dari net profit margin, return on investment, dan return on equity. Sedangkan analisis rasio aktivitas yang digunakan terdiri dari total assets turnover (perputaran total aktiva), fixed assets turnover (perputaran aktiva tetap), receivable turnover (perputaran piutang), dan inventory turnover (perputaran persediaan). Setelah itu diperbandingkan dari tiap-tiap rasio dengan nilai rata-rata rasio lima tahun terakhir, dan disajikan dalam bentuk grafik. Hasil perhitungan yang diperoleh, analisis rasio profitabilitas ditinjau dari rasio net profit margin menunjukkan kondisi yang berfluktuasi tiap tahunnya, sedangkan ditinjau dari rasio return on investment dan return on equity menunjukkan kondisi yang baik. Analisis rasio aktivitas secara keseluruhan rasio-rasionya menunjukkan kondisi yang baik, dikarenakan nilai rasio mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hasil perbandingan untuk rasio profitabilitas ditinjau dari net profit margin dan return on invetment nilai rasio cenderung berada dibawah nilai rata-rata lima tahun terakhir yaitu sebesar 15,42 % dan sebesar 33,22 % sedangkan ditinjau dari return on equity nilai rasio menunjukkan cenderung diatas nilai rata-rata lima tahun terakhir yaitu sebesar 49,49 %. Hasil perbandingan untuk rasio aktivitas ditinjau dari keseluruhan rasio menunjukkan nilai rasio rasio cenderung berada diatas nilai rasta-rata lima tahun terakhir, dimana nilai rata-rata rasio total asset turnover sebesar 1,51 kali, fixed asset turnover sebesar 2,34 kali, receivable turnover sebesar 46,29 kali, dan inventory turnover sebesar 2,22 kali. Dari hasil analisis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan dari analisis profitabilitas ditinjau dari rasio net profit margin mengalami fluktuasi pada tiap tahunnya, sedangkan ditinjau dari rasio return on investment dan return on equity dapat dikatakan baik, dikarenakan nilai rasio mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hasil perhitungan dari analisis rasio aktivitas, secara umum menunjukkan kondisi perusahaan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan rasio (total asset turnover, fixed asset turnover, receivable turnover dan inventory turnover) yang digunakan menunjukkan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Hasil perbandingan dari analisis rasio profitabilitas dari tahun 2000 – 2004 ditinjau dari net profit margin dan return on investment menunjukkan kondisi yang kurang baik, karena nilai rasio cenderung dibawah nilai rata-rata lima tahun terakhir. Sedangkan rasio aktivitas menunjukkan kondisi yang baik, hal ini dapat dilihat dari nilai keseluruhan rasio-rasionya cenderung berada diatas nilai rata-rata lima tahun terakhir. Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat menyarankan bahwa perusahaan diharapkan untuk meningkatkan profitabilitas di masa yang akan datang, sebaiknya dapat menekan jumlah biaya produksi maupun biaya operasionalnya supaya laba yang diperoleh perusahaan lebih optimal.