CAPITAL ASSET PRICING MODEL SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MEMILIKI VOLUME PERDAGANGAN TERBESAR PADA TAHUN 2004

Main Author: Masithoh, Awalin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/12945/1/CAPITAL_ASSET_PRICING_MODELSEBAGAI_DASAR_PENGAMBILAN_KEPUTUSAN_INVESTASIPADA_PERUSAHAAN_YANG_MEMILIKI_VOLUME_PERDAGANGANTERBESAR_PADA_TAHUN_2004.pdf
http://eprints.umm.ac.id/12945/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif pada perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Jakarta Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul,”Capital Asset Pricing Model sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi pada Perusahaan yang Memiliki Volume Perdagangan Terbesar pada Tahun 2004”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana menentukan investasi saham yang paling tepat bagi masing-masing jenis investor dengan menggunakan CAPM pada perusahaan yang memiliki volume perdagangan terbesar (Top 20 Stock by Total Trading Volume ) di BEJ. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui bagaimana menentukan investasi saham yang paling tepat bagi masing-masing jenis investor yaitu dengan melalui tahapan perhitungan sebagai berikut; Return Individual (Ri), Return Market (Rm), Risk Free Rate, Beta (β), dan Expected Return (E(Ri)). Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan analisis CAPM dapat diketahui bahwa dari saham yang diteliti menunjukkan beta (β) dan expected return E(Ri) yang paling tinggi terdapat pada saham KIJA dengan β sebesar 1,736633 dan E(Ri) sebesar 0,725221, kemudian posisi kedua terdapat pada saham BMRI dengan β sebesar 1,612914 dan E(Ri) sebesar 0,678847, selanjutnya adalah saham BNBR, PNBN, BBRI, APIC, RMBA, BNII, BUMI, dan yang terakhir adalah saham BNGA dengan β sebesar -3,314464 dan E(Ri) sebesar -1,130633. Dari perhitungan tersebut, secara umum dapat diketahui bahwa SML bersifat linier yang menunjukkan semakin tinggi risiko suatu saham (β) maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang diharapkan E(Ri) dari investasi saham tersebut. Selain itu dari perhitungan tersebut dapat ditentukan investasi saham yang paling tepat bagi masing-masing jenis investor yaitu sebagai berikut; untuk risk seeker maka investasi saham akan dilakukan pada saham KIJA, BMRI, BNBR, dan PNBN; sedangkan untuk risk neutrality maka investasi saham akan dilakukan pada saham BBRI, APIC, dan RMBA; dan yang terakhir untuk risk averter maka investasi saham akan dilakukan pada saham BNII. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat mengimplikasikan bahwa sebaiknya investor menginvestasikan dananya pada saham yang sesuai dengan jenis investor dalam menghadapi risiko.