PERANCANGAN MESIN PENGERING KERUPUK DENGAN KAPASITAS 40 KG PER PROSES
Main Author: | Nurdiansah, Adi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/12939/1/PERANCANGAN_MESIN_PENGERING_KERUPUK_DENGAN_KAPASITAS_40_KG_PER_PROSES.pdf http://eprints.umm.ac.id/12939/ |
Daftar Isi:
- Masalah yang biasa dihadapi dalam proses produksi home industri, khususnya yang berhubungan dengan pengolahan pangan yaitu pengeringan bahan terutama pada musim penghujan. Pada industri pembuatan kerupuk, bagus tidaknya proses pengeringan bahan sangat mempengaruhi dari kualitas kerupuk tersebut. Pengeringan (drying) pada umumnya berarti pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair lain dari bahan, sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair didalam bahan sampai nilai rendah yang dapat diterima (Warren L. McCabe;1999;249). Pengeringan zat padat basah menurut definisinya adalah proses termal, walaupun prosesnya bertambah rumit karena adanya difusi dalam zat padat atau melalui gas. Banyak pengering (drying) dan barangkali banyak pengering dirancang hanya atas dasar perpindahan kalor saja (Warren L. McCabe;1999). Panas yang didapat dari pengubahan energi listrik menjadi energi cahaya lampu pijar dipancarkan langsung pada bahan yang akan dikeringkan. Dinding ruangan pengering dilapisi oleh plat logam Alumunium (Al) dan juga terdapat dinding isolasi terbuat dari serbuk gergaji sehingga temperatur udara ruangan meningkat dan dapat berguna untuk penguapan kandungan zat cair bahan. Setelah itu udara ini mengalir kesaluran pengeluaran udara pada bagian atas ruangan pengering. Bahan yang dikeringkan adalah kerupuk dengan bahan tepung tapioka dengan beban pemanasan total 4,928514833 kW. Dimensi dari alat pengering bagian dalam adalah panjang 0,746 m, lebar 0,562 m, tinggi 1,826 m dan bagian luar adalah panjang 0,76 m, lebar 0,57 m, tinggi 1,84 m. Waktu yang diperlukan untuk mengeringkan bahan 2 jam sekali proses, dengan jumlah lampu pijar sebanyak 50 buah.