ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK Antara Bank Umum Swasta Nasional Devisa Dan Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa Yang Go Publik Di BEJ
Main Author: | Maisaroh, Yanti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/12814/1/ANALISIS_TINGKAT_KESEHATAN_BANKAntara_Bank_Umum_Swasta_Nasional_Devisa_Dan_Bank_UmumSwasta_Nasional_Non_Devisa_Yang_Go_Publik_Di_BEJ.pdf http://eprints.umm.ac.id/12814/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas tentang penilaian tingkat kesehatan bank, dengan membandingkan antara Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Bank Umum Swasta Nasional Non devisa. Penilaian tingkat kesehatan bank ini mnggunakan penilaian kuantitatif yang mencakup 4 faktor, yaitu permodalan, likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan untuk membandingkan kinerja keuangan Bank Umum Swasta Nasiona Devisa dan Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa, maka dilakukan penilaian uji beda. Tujuan yang akan dicapai dari penilaian ini yaitu untuk menilai tingkat kesehatan bank, sesuai dengan ketentuan atau peraturan-peraturan perbankan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Dalam hal ini difokuskan pada bank umum yang akan memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan mengenai faktor-faktor yang terdapat didalam penilaian permodalan, likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas serta enerapannya. Penelitian ini hanya menggunakan ratio sabagai dasar untuk melakukan analisa bagi tingkat kesehatan bank. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus, dimana penelitian ini hanya dipusatkan pada kasus yaitu pengelolaan tingkat kesehatan bank, dan sifatnya hanya memberikan gambaran (deskripsi). Analisa data menggunakan statistik diskriptif yaitu angka-angka atau perhitungan yang disiapkan untuk mendukung variabel-variabel yang terdapat dalam keempat faktor yaitu permodalan, likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk rasio CAR dan Cash Ratio tidak terdapat adanya perbedaan kinerja keuangan antara Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa. Sedangkan untuk rasio NPM dan DER dapat disimpulak adanya perbedaan kinerja keuangan antara Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa. Dalam hal ini untuk mengatasi adanya persaingan tidak sehat, dan adanya bank-bank bermasalah ditandai dengan meningkatnya kredit bermasalah dan pelanggaran ketentuan perbankan, maka Bank indonesia perlu melakukan pengawasan dan pembinaan serta melakukan publikasi secara rutin mengenai kondisi kas suatu bank berdasarkan penilaian yang telah dilakukan dengan keempat faktor, yaitu permodalan, likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas.