STRATEGI KONSERVASI KUPU-KUPU DI TAMAN WISATA ALAM BANTIMURUNG KECAMATAN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN

Main Author: MUJIATI, MUJIATI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/12755/1/STRATEGI_KONSERVASI_KUPU.pdf
http://eprints.umm.ac.id/12755/
Daftar Isi:
  • Penelitian strategi konservasi kupu-kupu di Taman Wisata Alam (TWA) Bantimurung telah memberikan informasi cara pelestarian kupu-kupu yang efektif. Kupu-kupu merupakan salah satu satwa liar bangsa serangga yang memiliki keindahan warna dan bentuk sayap. Kekhasan dan keunikan kawasan TWA Bantimurung adalah beranekaragamnya spesies kupu-kupu yang memanfaatkan kawasan ini sebagai habitatnya. Kekhasan kupu-kupu menjadi incaran banyak orang, baik untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi, koleksi maupun kebutuhan ilmu pengetahuan. Kupu-kupu endemik sulawesi selatan menyebabkan perburuan, penangkapan dan penjualan yang tidak terkendali. Hal tersebut menjadi salah satu ancaman kepunahan kupu-kupu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan sampel masyarakat yang berprofesi sebagai karyawan BKSDA, penangkap, pengrajin dan penjual kupu-kupu yang tinggal disekitar kawasan TWA Bantimurung. Hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan analisa deskriptif kualitatif yaitu analisa yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk mendapatkan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang telah dilakukan di TWA Bantimurung meliputi penangkaran dan restorasi habitat. Penangkaran termasuk strategi konservasi di luar kawasan (ex-situ) dengan penekanan utama pada konservasi spesies kupu-kupu. Restorasi habitat termasuk strategi konservasi di dalam kawasan (in situ) dengan penekanan utama pada ekosistem dan habitat alami kupu-kupu. Strategi konservasi kupu-kupu yang efektif yaitu restorasi habitat (penanaman pakan kembali) merupakan pelestarian dan perlindungan yang dilakukan di dalam habitat aslinya, sehingga tidak diperlukan proses adaptasi bagi kehidupan kupu-kupu. Di TWA Bantimurung restorasi habitat (penanaman pakan kembali) dilakukan dengan cara menanam tumbuhan atau pakan yang terdapat pada masa-masa kejayaan kupu-kupu.