PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN UNTUK MENINGKATKAN AVAILABILITAS PADA MESIN INJECTION MOLDING (Studi Kasus di PT. TEPIN MALANG)

Main Author: SUMARDIONO, SUMARDIONO
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/12617/1/PENENTUAN_INTERVAL_PERAWATAN_UNTUKMENINGKATKAN_AVAILABILITAS_PADA_MESININJECTION_MOLDING.pdf
http://eprints.umm.ac.id/12617/
Daftar Isi:
  • PT. TEPIN (Tlogomas Engineering Plastic Industry) adalah perusahaan di bidang industri plastic. produk yang di hasilkan antara lain peralatan listrik, accessories kendaraan, tissue holder dan lain-lain PT. TEPIN memiliki Mesin Injection Molding sebanyak 20 buah dalam menjalankan operasi produksinya. Permasalahannya dalam aktifitas produksi mesin sering berhenti beroperasi karena kerusakan mesin dan mengalami perbaikan sehingga menganggu jalannya produksi sehingga target produksi yang dijadwalkan perusahaan tidak tercapai. Perawatan merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan operasi karenanya aktivitas perawatan menjadi salah satu fungsi manajerial perusahaan atau industri. Perusahaan industri yang tidak memiliki sistem perawatan yang baik, maka perusahaan akan menanamkan terlalu banyak dananya dalam peralatan operasi hal ini akan menyebabkan biaya perawatan dan pemeliharaan peralatan yang berlebihan Salah satu faktor produktifitas yang penting adalah keandalan dari sistem produksi tersebut. makin tinggi keandalan dari suatu sistem, makin tinggi pula tingkat availabilitas mesin tersebut sehingga mesin selalu baik kondisinya untuk di operasikan. Keandalan didefinisikan sebagai probabilitas dari sebuah komponen, peralatan, mesin atau sebuah sistem produksi untuk dapat melaksanakan fungsi yang diharapkan dari padanya untuk suatu jangka waktu tertentu didalam kondisi- kondisi tertentu. Dari penelitian yang dilakukan di PT. TEPIN Penjadwalan interval perawatan yang paling optimal pada komponen Heater band pada selang 131,17 jam dengan Availabiltas meningkat dari 0,9161 menjadi 0,9795. Hidrolik dilakukan pada selang 166 jam availabilitas meningkat 0,9064 menjadi 0,9459. Nozzle dilakukan pada selang 294,4 jam availabilitas meningkat dari 0,9735 menjadi 0,9785. Clamping dilakukan pada selang 116,36 jam meningkat dari 0,9155 menjadi 0,9558.