KONTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (ANALISIS TERHADAP KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TIMUR)
Main Author: | MAYASARI, DIAN |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/12615/1/KONTRIBUSI_PAJAK_DAERAHTERHADAP_PENDAPATAN_ASLI_DAERAH.pdf http://eprints.umm.ac.id/12615/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dengan judul “Kontribusi Penerimaan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Analisis Terhadap Kabupaten dan Kota di Jawa Timur)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah kabupaten dan kota di Jawa Timur dan perbandingan kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah antara kabupaten dan kota di Jawa Timur. Alat analisa yang digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi penerimaan pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah menggunakan analisa kontribusi dan untuk mengelompokkan kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah ke dalam beberapa kategori menggunakan analisa statistik deskriptif. Hasil penelitian untuk analisa kontribusi menunjukkan rata-rata pajak daerah kabupaten yang berada di Jawa Timur selama tahun anggaran 2000-2003 yang memiliki nilai tertinggi adalah kabupaten Tuban, yakni sebesar 58,96% dan yang memiliki nilai terendah adalah kabupaten Sumenep, yakni sebesar 13,85%. Sedangkan untuk daerah kota yang memiliki nilai tertinggi adalah kota Surabaya, yakni sebesar 56,05% dan yang memiliki nilai terendah adalah kota Blitar, yakni sebesar 21,17%. Untuk analisa statistik deskriptif menunjukkan rata-rata kontribusi pajak daerah terhadap PAD kabupaten di Jawa Timur masih tergolong sangat rendah atau rendah, yaitu sebesar 37,93% atau terdapat 11 kabupaten dari 29 kabupaten yang ada. Untuk daerah kota, sebagian besar juga masih tergolong sangat rendah, yaitu sebesar 62,5% atau terdapat 5 kota dari 8 kota yang ada. Dari analisa ini, menunjukkan bahwa kontribusi pajak daerah terhadap PAD kabupaten dan kota yang ada di Jawa Timur masih tergolong sangat rendah. Hal ini disebabkan masih banyak potensi pajak yang tidak tergali. Pemerintah daerah juga harus dapat menjamin bahwa semua potensi penerimaan telah terkumpul dan dicatat ke dalam sistem akuntansi pemerintah daerah. Berdasarkan kesimpulan diatas dapat mengimplikasikan bahwa sebaiknya dilakukan upaya-upaya peningkatan PAD khususnya pajak daerah kabupaten dan kota di Jawa Timur melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah.