PELAKSANAAN PERJANJIAN PENANGGUNGAN OLEH SURETY BOND SEBAGAI PENJAMIN KEGIATAN PROYEK(Studi di PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja Putera Cabang Surabaya)
Main Author: | Salastiana, Rosita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/12513/1/PELAKSANAAN_PERJANJIAN_PENANGGUNGAN_OLEH_SURETY_BOND.pdf http://eprints.umm.ac.id/12513/ |
ctrlnum |
12513 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://eprints.umm.ac.id/12513/</relation><title>PELAKSANAAN PERJANJIAN PENANGGUNGAN OLEH SURETY BOND 
SEBAGAI PENJAMIN KEGIATAN PROYEK(Studi di PT Asuransi 
Kerugian Jasa Raharja Putera Cabang Surabaya)</title><creator>Salastiana, Rosita</creator><subject>K Law (General)</subject><description>Surety bond merupakan cerminan perjanjian penanggungan yang terdapat pada pasal 1820 –1850 
KUHPerdata,adapun fungsi surety bond adalah apabila principal wanspresatsi pada pihak obligee 
maka pihak surety yang akan memberikan ganti rugi. 
Obyek studi dalam penelitian ini adalah mengenai pelaksanaan surety Bond (PT Asuransi Jasa 
Raharja Putera ) sebagai penjamin kegiatan proyek yang meliputi: hubungan hukum para pihak 
dalam perjanjian surety bond yang dikeluarkan oleh Jasa Raharja Putera, ruang lingkup jaminan 
dalam surety bond yang dikeluarkan oleh Jasa Raharja Putera serta, cara/ prosedur untuk 
memperoleh jaminan tersebut, hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian surety bond serta 
adanya upaya para pihak apabila principal melakukan wansprestasi. 
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana surety bond yang dikeluarkan oleh Jasa 
Raharja Putera tersebut dapat menjamin dalam kegiatan proyek, serta untuk mengetahui 
bagaimana upaya pihak Jasa Raharja Putera selaku surety apabila principal telah wansprestasi. 
Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode yuridis sosiologis, sehingga data yang 
diperoleh adalah data yang berdasarkan kenyataan /realita yang terjadi dilapangan (PT Asuransi 
Jasa Raharja Putera) tentang bagaimana bentuk pelaksanaan surety bond sebagai penjamin 
kegiatan proyek serta upaya yang ditempuh oleh pihak Jasa Raharja Putera terhadap 
kewansprestasian principal apakah sudah tercermin sebagai penjamin dan sesuai dengan 
cerminan perjanjian penanggungan yang dianutnya. 
Melalui penelitian yang mendalam dan sangat teliti. Penelitian ini mendapatkan hasil, bahwa : 
pelaksanaan pemberian jaminan dalam bentuk surety bond dapat dilakukan,apabila principal 
menjadi nasabah di PT Asuransi Jasa Raharja Putera (surety), principal dapat mengajukan 
permohonan untuk memperoleh jaminan dalam surety bond yang diperlukan. Adapun jenis-jenis 
jaminan yang bisa diperoleh dalam surety bond di PT Jasa Raharja Putera adalah: jaminan 
penawaran, jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka serta jaminan pemeliharaan.Pengajuan 
permohonan tersebut dilakukan dengan cara mengisi Formulir Permohonan Surety Bond (FPSB) 
serta melampirkan dokumen-dokumen pendukung. Selanjutnya pihak underwriter akan 
melakukan tahapan-tahapan analisis terhadap principal. Apabila pihak principal telah lolos dalam 
tahapan analisis maka dimulailah penandatanganan Agreement Of Indemnity To Surety 
(Perjanjian Ganti Rugi Kepada Surety) antara pihak principal dan surety (Jasa Raharja Putera), 
dengan adanya penandatanganan perjanjian tersebut maka pihak Jasa Raharja Putera dapat 
mengeluarkan jenis jaminan dalam bentuk Surety bond kepada principal. Dengan adanya 
kesepakatan para pihak tersebut maka dari sinilah dapat diketahui hak dan kewajiban para pihak. 
Dalam suatu kegiatan proyek sangatlah lazim jika principal mengalami kegagalan atau 
kewansprestasian,contoh kasus : PT IS yang telah wansprestasi kepada obligee untuk proyek 
pengadaan liquid calorine 99%. Sesuai prinsip-prinsip penanggungan yang dianut oleh Jasa Raharja Putera selaku surety maka pihak Jasa Raharja Putera berkewajiban untuk mengatasi 
kerugian obligee akibat kewansprestasian principal sebesar nilai jaminan yang telah disepakati, 
akan tetapi pihak obligee sebelumnya telah memberikan fakta-fakta tentang kewansprestasian 
principal kepada pihak Jasa Raharja Putera selaku surety, bukti tersebut berupa surat teguran I,II 
dan III. Setelah kerugian obligee tersebut terbayarkan, maka sesuai dengan Agreement Of 
Indemnity To Surety (Perjanjian Ganti Rugi Kepada Surety) dan hak subrograsi (pasal 1840 
KUHPerdata) yang dimiliki oleh surety (Jasa Raharja Putera) maka principal wajib melakukan 
recovery / pengembalian kepada Jasa Raharja Putera (surety) sebesar nilai yang telah dibayarkan 
kepada obligee.Namun, pada kasus diatas PT IS tidak bisa melakukan recovery (pengembalian) 
kepada surety, dan pihak surety mengambil langkah musyawarah sebagai upaya penyelesaian 
masalah. Dari hasil musyawarah tersebut telah disepakati bahwa PT IS akan mengembalikan 
recovery secara bertahap. 
Maka dapat disimpulkan bahwa perjanjian surety bond di Jasa Raharja Putera merupakan 
cerminan dari perjanjian penanggungan (pasal 1820-1850 KUHPerdata), hal ini terbukti apabila 
principal wanspresatsi kepada obligee maka pihak Jasa Raharja Putera selaku surety akan 
menanggung terlebih dahulu kerugian obligee. Untuk selanjutnya, sesuai dengan hak subrograsi 
yang dimiliki oleh pihak surety (Jasa Raharja Putera) maka principal mempunyai kewajiban 
untuk melakukan recovery. Dalam pelaksanaan pemberian jaminan surety bond di Jasa Raharja 
Putera harusnya pihak Jasa Raharja Putera (surety) harus tetap melaksanakan prinsip kehati-
hatian, hal ini bertujuan agar para pihak terhindar dari kegagalan ataupun kewansprestasian yang 
disebabkab oleh pihak principal yang tidak bertanggung jawab </description><date>2006</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umm.ac.id/12513/1/PELAKSANAAN_PERJANJIAN_PENANGGUNGAN_OLEH_SURETY_BOND.pdf</identifier><identifier> Salastiana, Rosita (2006) PELAKSANAAN PERJANJIAN PENANGGUNGAN OLEH SURETY BOND SEBAGAI PENJAMIN KEGIATAN PROYEK(Studi di PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja Putera Cabang Surabaya). Other thesis, University of Muhammadiyah Malang. </identifier><recordID>12513</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Salastiana, Rosita |
title |
PELAKSANAAN PERJANJIAN PENANGGUNGAN OLEH SURETY BOND
SEBAGAI PENJAMIN KEGIATAN PROYEK(Studi di PT Asuransi
Kerugian Jasa Raharja Putera Cabang Surabaya) |
publishDate |
2006 |
topic |
K Law (General) |
url |
http://eprints.umm.ac.id/12513/1/PELAKSANAAN_PERJANJIAN_PENANGGUNGAN_OLEH_SURETY_BOND.pdf http://eprints.umm.ac.id/12513/ |
contents |
Surety bond merupakan cerminan perjanjian penanggungan yang terdapat pada pasal 1820 –1850
KUHPerdata,adapun fungsi surety bond adalah apabila principal wanspresatsi pada pihak obligee
maka pihak surety yang akan memberikan ganti rugi.
Obyek studi dalam penelitian ini adalah mengenai pelaksanaan surety Bond (PT Asuransi Jasa
Raharja Putera ) sebagai penjamin kegiatan proyek yang meliputi: hubungan hukum para pihak
dalam perjanjian surety bond yang dikeluarkan oleh Jasa Raharja Putera, ruang lingkup jaminan
dalam surety bond yang dikeluarkan oleh Jasa Raharja Putera serta, cara/ prosedur untuk
memperoleh jaminan tersebut, hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian surety bond serta
adanya upaya para pihak apabila principal melakukan wansprestasi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana surety bond yang dikeluarkan oleh Jasa
Raharja Putera tersebut dapat menjamin dalam kegiatan proyek, serta untuk mengetahui
bagaimana upaya pihak Jasa Raharja Putera selaku surety apabila principal telah wansprestasi.
Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode yuridis sosiologis, sehingga data yang
diperoleh adalah data yang berdasarkan kenyataan /realita yang terjadi dilapangan (PT Asuransi
Jasa Raharja Putera) tentang bagaimana bentuk pelaksanaan surety bond sebagai penjamin
kegiatan proyek serta upaya yang ditempuh oleh pihak Jasa Raharja Putera terhadap
kewansprestasian principal apakah sudah tercermin sebagai penjamin dan sesuai dengan
cerminan perjanjian penanggungan yang dianutnya.
Melalui penelitian yang mendalam dan sangat teliti. Penelitian ini mendapatkan hasil, bahwa :
pelaksanaan pemberian jaminan dalam bentuk surety bond dapat dilakukan,apabila principal
menjadi nasabah di PT Asuransi Jasa Raharja Putera (surety), principal dapat mengajukan
permohonan untuk memperoleh jaminan dalam surety bond yang diperlukan. Adapun jenis-jenis
jaminan yang bisa diperoleh dalam surety bond di PT Jasa Raharja Putera adalah: jaminan
penawaran, jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka serta jaminan pemeliharaan.Pengajuan
permohonan tersebut dilakukan dengan cara mengisi Formulir Permohonan Surety Bond (FPSB)
serta melampirkan dokumen-dokumen pendukung. Selanjutnya pihak underwriter akan
melakukan tahapan-tahapan analisis terhadap principal. Apabila pihak principal telah lolos dalam
tahapan analisis maka dimulailah penandatanganan Agreement Of Indemnity To Surety
(Perjanjian Ganti Rugi Kepada Surety) antara pihak principal dan surety (Jasa Raharja Putera),
dengan adanya penandatanganan perjanjian tersebut maka pihak Jasa Raharja Putera dapat
mengeluarkan jenis jaminan dalam bentuk Surety bond kepada principal. Dengan adanya
kesepakatan para pihak tersebut maka dari sinilah dapat diketahui hak dan kewajiban para pihak.
Dalam suatu kegiatan proyek sangatlah lazim jika principal mengalami kegagalan atau
kewansprestasian,contoh kasus : PT IS yang telah wansprestasi kepada obligee untuk proyek
pengadaan liquid calorine 99%. Sesuai prinsip-prinsip penanggungan yang dianut oleh Jasa Raharja Putera selaku surety maka pihak Jasa Raharja Putera berkewajiban untuk mengatasi
kerugian obligee akibat kewansprestasian principal sebesar nilai jaminan yang telah disepakati,
akan tetapi pihak obligee sebelumnya telah memberikan fakta-fakta tentang kewansprestasian
principal kepada pihak Jasa Raharja Putera selaku surety, bukti tersebut berupa surat teguran I,II
dan III. Setelah kerugian obligee tersebut terbayarkan, maka sesuai dengan Agreement Of
Indemnity To Surety (Perjanjian Ganti Rugi Kepada Surety) dan hak subrograsi (pasal 1840
KUHPerdata) yang dimiliki oleh surety (Jasa Raharja Putera) maka principal wajib melakukan
recovery / pengembalian kepada Jasa Raharja Putera (surety) sebesar nilai yang telah dibayarkan
kepada obligee.Namun, pada kasus diatas PT IS tidak bisa melakukan recovery (pengembalian)
kepada surety, dan pihak surety mengambil langkah musyawarah sebagai upaya penyelesaian
masalah. Dari hasil musyawarah tersebut telah disepakati bahwa PT IS akan mengembalikan
recovery secara bertahap.
Maka dapat disimpulkan bahwa perjanjian surety bond di Jasa Raharja Putera merupakan
cerminan dari perjanjian penanggungan (pasal 1820-1850 KUHPerdata), hal ini terbukti apabila
principal wanspresatsi kepada obligee maka pihak Jasa Raharja Putera selaku surety akan
menanggung terlebih dahulu kerugian obligee. Untuk selanjutnya, sesuai dengan hak subrograsi
yang dimiliki oleh pihak surety (Jasa Raharja Putera) maka principal mempunyai kewajiban
untuk melakukan recovery. Dalam pelaksanaan pemberian jaminan surety bond di Jasa Raharja
Putera harusnya pihak Jasa Raharja Putera (surety) harus tetap melaksanakan prinsip kehati-
hatian, hal ini bertujuan agar para pihak terhindar dari kegagalan ataupun kewansprestasian yang
disebabkab oleh pihak principal yang tidak bertanggung jawab |
id |
IOS4109.12513 |
institution |
Universitas Muhammadiyah Malang |
institution_id |
136 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang |
library_id |
546 |
collection |
UMM Institutional Repository |
repository_id |
4109 |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
repoId |
IOS4109 |
first_indexed |
2017-03-21T02:42:30Z |
last_indexed |
2017-03-21T02:42:30Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1675924205477036032 |
score |
17.538404 |