MORTALITAS ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.) DALAM BERBAGAI PELARUT DAN KONSENTRASI EKSTRAK BIJI BENGKUANG (Pachyrrhizus erosus Urban)

Main Author: Kusuma, Emiliana
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/12444/1/MORTALITAS_ULAT_GRAYAK.pdf
http://eprints.umm.ac.id/12444/
Daftar Isi:
  • Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan hama utama yang merusak berbagai jenis tanaman seperti padi, kedelai, jagung, jarak dan lainnya. Penanggulangan menggunakan pestisida sintetik ternyata masih menimbulkan masalah seperti adanya dampak negatif terhadap lingkungan. Saat ini sedang diupayakan menggunakan pestisida nabati. Biji bengkuang merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa rotenoid. Karena biji bengkuang mengandung bahan insektisida dan aman bagi lingkungan maka dilakukan penelitian untuk melihat mortalitas ulat grayak (Spodoptera litura F.) dalam berbagai pelarut dan konsentrasi ekstrak biji bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urban). Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial, dengan 2 (dua) faktor dan 2 (dua) ulangan. Faktor pertama: jenis pelarut meliputi air dan etanol. Sedangkan faktor kedua: berbagai konsentrasi (0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 100%) yang merupakan variabel bebas, variabel terikat dalam penelitian ini yaitu jumlah mortalitas dan variabel kontrolnya yaitu etanol, air, wadah, makanan, suhu dan cahaya. Populasi adalah ulat grayak yang dibiakkan di Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat di Malang. Jumlah sampel 840 ekor pada intar 3. Analisa data menggunakan Anava faktorial dan uji lanjut dengan Uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara perlakuan berbagai pelarut dan konsentrasi terhadap mortalitas ulat grayak, namun berpengaruh nyata pada berbagai pelarut dan konsentrasi terhadap mortalitas ulat grayak. Perlakuan yang paling efektif terhadap mortalitas ulat grayak yaitu pelarut etanol dan berbeda nyata dengan pelarut air, sedangkan perlakuan konsentrasi yang paling efektif terhadap mortalitas ulat grayak yaitu pada konsentrasi 100%.