PERANAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI PROPINSI MALUKU

Main Author: UMAR, M. IMAM Z. BIN
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/11944/1/PERANAN_PENGELUARAN_PEMERINTAH_DAN_PENYERAPANTENAGA_KERJA_TERHADAP_PRODUK_DOMESTIK_REGIONALBRUTO_%2528PDRB%2529_DI_PROPINSI_MALUKU.pdf
http://eprints.umm.ac.id/11944/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini merupakan analisis tentang peranan pengeluaran pemerintah dan penyerapan tenaga kerja terhadap produk domestic regional bruto (PDRB) di Propinsi Maluku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan pengeluaran pemerintah dan penyerapan tenaga kerja terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) di Propinsi Maluku. Dengan hipotesis, yaitu diduga bahwa pengeluaran pemerintah dan penyerapan tenaga kerja berpengaruh terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) di Propinsi Maluku. Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat analisa berupa regresi panel dengan metode Generalized Least Squares (GLS). Di dalam mengestimasi data panel kita bisa menggunakan variabel residual di kenal sebagai metode random effects. Di dalam model ini kita akan memilih estimasi data panel dimana residual mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu Dari hasil analisa menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah dan penyerapan tenaga kerja di Kota Ambon mempunyai rata-rata PDRB dari tahun 2001-2004 yang paling banyak yaitu sebesar Rp 547.330,95 (dalam jutaan rupiah), Maluku Tengah mempunyai rata-rata pengeluaran dari tahun 2001-2004 yang paling banyak yaitu sebesar Rp 314.261,11 (dalam jutaan rupiah) serta rata-rata jumlah penyerapan tenaga kerja tahun 2001-2004 yang paling banyak yaitu sebanyak 160.979 orang, daripada kota/kabupaten yang lain di Propinsi Maluku tersebut. Untuk besarnya PDRB dan pengeluaran pemerintah dari tahun 2001-2004 di propinsi Maluku terus mengalami peningkatan, namun untuk jumlah penyerapan tenaga kerja cenderung mengalami perubahan yang fluktuatif. Dari uraian tersebut diatas dapat dikatakan bahwa pengeluaran pemerintah dan penyerapan tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting, karena erat sekali hubungannya dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dan untuk mewujudkan pola pertumbuhan ekonomi yang seimbang secara hitoris pembangunan ekonomi yang teerjadi coraknya harus seimbang, untuk mempertinggi efisiensi penggunaan sumber daya harus tersedia, pembangunan seimbang tidak akan menimbulkan kemacetan atau gangguan-gangguan dalam proses pembangunan tetapi akan menjadi pendorong pembangunan selanjutnya.