PENGARUH FILTRAT DAUN SAMBILOTO (Andrographis Paniculata, Ness.) TERHADAP DIAMETER ZONA HAMBAT Shigella dysenteriae SECARA IN VITRO
Main Author: | ICHSAN, NUR |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/11857/1/PENGARUH_FILTRAT_DAUN_SAMBILOTO.pdf http://eprints.umm.ac.id/11857/ |
Daftar Isi:
- Tanaman sambiloto (Andrographis paniculata, Ness.) merupakan tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat tradisional, Salah satunya di gunakan sebagai obat disentri akibat infeksi Shigella dysenteriae. Bakteri ini merupakan penyebab penyakit disentri basiler dengan gejala nyeri perut, kejang perut, diare dan demam, tinja cair, sehari atau beberapa hari kemudian jumlah tinja meningkat karena infeksi meliputi ileum dan kolon tetapi jumlah tinja berkurang encernnya dan mengndung darah dan lendir. Filtrat daun sambiloto dapat digunakan sebagai penghambat pertumbuhan Shigella dysenteriae, hal ini di sebabkan pada daun sambiloto mengandung senyawa Flavonoid yang secara farmakologi dapat bermanfaat sebagai obat disentri karena mempunyai kemampuan bakteriostatik dan bakterisidal Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi filtrat daun sambiloto terhadap diameter zona hambat Shigella dysenteriae dan untuk mengetahui konsentrasi filtrat daun sambiloto yang paling efektif dalam menghambat prtumbuhan Shigella dysenteriae. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen sesungguhnya dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 11 perlakuan (konsentrasi 10%, konsentrasi 20%, konsentrasi 30%, konsentrasi 40%, konsenrasi 50%, konsentrasi 60%, G: konsentrasi 70%, konsentrasi 80%, konsentrasi 90% dan konsentrasi 100%) dengan 3 kali ulangan. serta perlakuan kontrol positif yaitu menggunakan antibiotik tetrasiklin. Diameter zona hambat yang di tunjukkan oleh tetrasiklin akan di bandingkan dengan tabel standart NCCLS, untuk mengetahui apakah Shigella dysenteriae bersifat sensitif, intermediate atau resisten terhadap tetrasiklin dan sambiloto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa filtrat daun sambiloto dan tetrasiklin berpengaruh terhadap pertumbuhan Shigella dysenteriae sedangkan konsentrasi filtrat daun sambiloto yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan Shigella dysenteriae adalah konsentrasi 80%-100%, karena setelah dibandingkan dengan tabel standart NCCLS pada konsentrasi ini diameter zona hambatnya lebih besar dari tabel NCCLS yaitu 29 mm, Sehingga Shigella dysenteriae bersifat sensitif tehadap sambiloto dan antibiotik tetrasiklin.