ANALISIS KEANDALAN MESIN SEAMER UNTUK PERENCANAAN PEMESANAN SUKU CADANG GUNA MEMINIMASI BIAYA PERSEDIAAN (Study kasus di CV. PASIFIC HARVEST)

Main Author: HURUN’IEN MUDIYANTIE, THERASARI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/11487/1/ANALISIS_KEANDALAN_MESIN_SEAMER_UNTUK_PERENCANAANPEMESANAN_SUKU_CADANG_GUNA_MEMINIMASI_BIAYAPERSEDIAAN.pdf
http://eprints.umm.ac.id/11487/
Daftar Isi:
  • Kemajuan tekhnologi yang semakin cepat mengakibatkan bergesernya tenaga manusia untuk kemudian digantikan dengan mesin atau peralatan produksi lainnya. Mesin beserta suku cadang yang berkondisi baik akan dapat meningkatkan keuntungan karena dapat menghasilkan produk sesuai target dan jadwal produksi terpenuhi sesuai dengan standart mutu dan kualitas produk yang diinginkan perusahaan. Untuk menunjang aktivitas perawatan yang dilakukan guna meningkatkan keandalan, maka hal penting yang harus diperhatikan adalah ketersediaan suku cadang. Karena jika suku cadang yang disimpan dalam gudang terlalu banyak akan menimbulkan biaya penyimpanan dan modal yang diperlukan akan bertambah, sebaliknya jika suku cadang tidak tersedia di gudang akan mengakibatkan breakdown karena akan terjadi kerusakan mesin, yang menyebabkan produksi tidak sesuai target dan sehingga perusahaan mengalami kerugian. Hal ini menimbulkan masalah, yaitu menentukan berapa jumlah suku cadang yang harus disediakan secara optimal untuk jangka waktu tertentu, sehingga biaya yang nantinya akan dikeluarkan perusahaan menjadi minimal. Dalam penelitian ini digunakan model persediaan probabilistic dengan jumlah pemesanan tetap (Q Sistem) untuk menentukan kondisi persediaan yang optimal. Berdasarkan model persediaan tersebut, maka jumlah kebutuhan komponen untuk selang waktu tertentu dapat didekati dengan laju kerusakan rata – rata yang diasumsikan konstan (untuk laju kerusakan yang berdistribusi Weibull). Laju kerusakan ini ditentukan berdasarkan distribusi dari waktu antar kerusakan atau penggantian komponen kritis dan parameter – parameternya. Setelah itu dapat ditentukan ekspektasi jumlah kerusakan komponen yang merupakan ekspektasi jumlah kebutuhan komponen untuk selang waktu tertentu maupun selama lead time. Dari ekspektasi jumlah kerusakan tersebut dapat ditentukan kondisi persediaan yang optimal dengan total biaya persediaan yang minimal dan tingkat ketersediaan yang yang maksimal. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data , dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah komponen Seaming Roll yang dipesan adalah 2, tingkat persediaan sebesar 10 komponen, Reorder point 8 komponen, Safety stock 6 komponen, Ongkos total (OT) sebesar Rp. 3.641.741,51 dengan tingkat ketersediaan (TK) sebesar 99,99%. Jumlah komponen Seaming Chuck yang dipesan adalah 2, tingkat persediaan sebesar 10 komponen, Reorder point 8 komponen, Safety stock 6 komponen, Ongkos total (OT) sebesar Rp. 5.060.455,29 dengan tingkat ketersediaan (TK) sebesar 99,99 %. Seaming Roll Bearing yang dipesan adalah 7, tingkat persediaan sebesar 24 komponen, Reorder point 17 komponen, Safety stock 10 komponen, Ongkos total (OT) sebesar Rp. 4.744.014,30 dengan tingkat ketersediaan (TK) sebesar 99,99% Seaming Pin Roll yang dipesan adalah 10, tingkat persediaan sebesar 27 komponen, Reorder point 17 komponen, Safety stock 10 komponen, Ongkos total (OT) sebesar Rp. 2.951.503,68 dengan tingkat ketersediaan (TK) sebesar 99,99%