PERLAKUAN AKUNTANSI BIAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENYAJIANNYA DALAM LAPORAN KEUANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KEUANGAN STUDI KASUS PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK

Main Author: HARITSAH, AMMAR
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2006
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/11284/1/PERLAKUAN_AKUNTANSI_BIAYA_PELESTARIAN_LINGKUNGANHIDUP_DAN_PENYAJIANNYA_DALAM_LAPORAN_KEUANGANSERTA_PENGARUHNYA_TERHADAP_KINERJA_KEUANGANSTUDI_KASUS_PADA_PT.pdf
http://eprints.umm.ac.id/11284/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskripsi-studi kasus yaitu penelitian yang menggambarkan, memaparkan, permasalahan pada objek yang diteliti kemudian dipecahkan berdasarkan konsep ilmiah yang diterima secara umum. Dengan mengambil judul “Perlakuan Akuntansi Biaya Pelestarian Lingkungan Hidup Dan Penyajiannya Dalam Laporan Keuangan Serta Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai perlakuan akuntansi (pengakuan, pengukuran, dan pencatatan) biaya pelestarian lingkungan hidup dan memberikan solusi mengenai penyajian biaya pelestarian lingkungan hidup dalam laporan keuangan berdasarkan PSAK. Alat analisis yang digunakan untuk menghitung biaya sosial yang telah dikeluarkan oleh perusahaan khususnya biaya pelestarian lingkungan hidup yaitu dengan memisahkan biaya-biaya pelestarian lingkungan hidup dari total biaya sosial yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya sosial yang berkaitan dengan perolehan aktiva akan dikapitalisasikan dan disusutkan tiap tahun berdasarkan metode garis lurus. Sedangkan untuk mengkaji pengakuan, pengukuran serta pelaporan biaya sosial khususnya biaya pelestarian lingkungan hidup dalam laporan keuangan adalah menganalisis pengakuan dan pengukuran serta pelaporan biaya sosial dan mencari solusi dengan melihat laporan keuangan berdasarkan PSAK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perusahaan telah melakukan aktivitas sosial namun perusahaan tidak mengungkapkan tanggung jawab sosialnya dan mengakui biaya sosial tersebut ke dalam biaya operasional yang tampak dalam laporan laba rugi. Hal ini menyebabkan aktivitas-aktivitas sosial yang telah dilakukan tidak diketahui oleh pemakai informasi keuangan. PT. Semen Gresik juga belum menjelaskan aktivitas sosial khususnya biaya pelestarian lingkungan hidup secara khusus dalam laporan keuangan. Hal ini menyebabkan pos-pos dalam laporan keuangan tidak menunjukkan adanya biaya-biaya lingkungan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Perusahaan juga tidak melaporkan secara terpisah biaya sosial khususnya biaya pelestarian lingkungan hidup dari laporan utama perusahaan. Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis menyarankan bahwa sebaiknya perusahaan mulai mempertimbangkan untuk melaporkan biaya sosial yang telah dikeluarkan sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan kedalam format pelaporan yang khusus sebagai laporan tambahan.