ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI BANK SYARIAH
Main Author: | Widiyatin, Widiyatin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/11199/1/ANALISIS%20PERBANDINGAN%20KINERJA%20KEUANGAN%20PT.%20BANK%20SYARIAH%20MEGA%20INDONESIA.pdf http://eprints.umm.ac.id/11199/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif dengan membandingkan kinerja keuangan sebelum dan sesudah menjadi bank syariah yang dilakukan pada PT. Bank Syariah Mega Indonesia dengan judul “ Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Bank Syariah Mega Indonesia Sebelum dan Sesudah Menjadi Bank Syariah”. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mega Indonesia sebelum dan sesudah menjadi Bank Syariah dan untuk menganalisis perbedaan kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mega Indonesia sebelum dan sesudah menjadi Bank Syariah. Dalam penelitian ini penulis mengambil hipotesis yaitu : bahwa kinerja keuangan Bank Syariah Mega Indonesia mengalami kenaikan setelah menjadi bank syariah dan bahwa kinerja keuangan Bank Syariah Mega Indonesia mengalami perbedaan setelah menjadi bank syariah. Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan pada Bank Syariah Mega Indonesia sebelum dan sesudah menjadi bank syariah adalah analisis keuangan berdasarkan unsur rasio likuiditas, rasio rentabilitas, dan rasio permodalan. Sedangkan untuk menganalisis kinerja keuangan sebelum dan sesudah menjadi bank syariah digunakan alat analisis uji beda yaitu uji T barpasangan yang digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis. Hasil perhitungan dengan alat analisis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio rentabilitas, dan rasio permodalan setelah menjadi bank syariah menunjukkan kondisi dimana pada rasio likuiditas cenderung mengalami penurunan yang diakibatkan oleh menurunnya Cash Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Loan to Assets Ratio. Pada rasio rentabilitas setelah menjadi bank syariah cenderung mengalami penurunan yang diakibatkan oleh menurunnya Net Profit Margin, Return on Equity, Return on Assets, dan Rate Return on Loan. Kemudian pada rasio permodalan setelah menjadi bank syariah cenderung mengalami penurunan yang diakibatkan oleh menurunnya Primary Ratio dan CAR yang terlalu tinggi di atas standar BI yang menunjukkan ketidakmampuan bank dalam mengelola dana yang dimiliki. Sedangkan pengujian dari hipotesa rasio likuiditas, rasio permodalan tidak mengalami perbedaan, hanya pada rasio rentabilitas. Berdasarkan kesimpulan di atas penulis dapat mengimplikasikan bahwa sebaiknya bank tidak hanya memperbanyak aktiva saja sehingga tidak terjadi pengendapan terhadap aktiva. Untuk itu, dalam kegiatan operasional sebaiknya bank tidak hanya memprioritaskan kegiatan penghimpunan dana saja, namun bank juga harus memperhatikan kegiatan penyaluran dana kepada masyarakat agar fungsi intermediasi benar-benar dapat dijalankan.