RUH PENGENDALIAN PENYAKIT ANTRAKNOSA DENGAN ISOLAT KHAMIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annum L.)

Main Author: Purwanto D.A.S, Anif
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2007
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/10203/1/PENGARUH_PENGENDALIAN_PENYAKIT_ANTRAKNOSA.pdf
http://eprints.umm.ac.id/10203/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar isolate khamir mampu mengendalikan penyakit antraknosa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar (capsicum annum L). Penelitian dilakukan dilahan pecobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang dengan ketinggian 500 m dpl dan dilaksanakan pada bulan April sampai bulan agustus. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) kontras orthogonal yang disusun secara faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Adapun faktor pertama adalah macam bahan pembawa (P), terdiri dari dua taraf perlakuan dan faktor kedua adalah jenis khamir untuk pengendalian hayati (H), terdiri dari lima taraf. Pada rancangan ini ditambahkan kontrol dimana kontrol ini hanya diberi perlakuan patogen saja tanpa pengendalian. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman. Pengamatan dimulai sejak tanaman berumur 20 HST dengan interval 10 hari. Adapun parameter pengamatan pertumbuhannya adalah sebagai berikut: Tinggi tanaman (cm), Jumlah daun, Luas daun (cm), Jumlah buah, Berat buah (g), Intensitas serangan, Diameter bercak, Jumlah koloni. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan macam bahan pembawa dengan jenis bahan isolat tidak menunjukkan pengaruh yang nyata pada seluruh parameter pengamatan kecuali parameter pengamatan intensitas serangan. Kombinasi perlakuan mampu mengendalikan intensitas serangan pada umur perlakuan 109, 116 dan 123 HST di banding umur 95 dan 102 HST. Pada tinggi tanaman penyemprotan khamir isolat campuran mengalami penambahan tinggi tanaman cukup besar pada semua umur pengamatan tetapi pada umur 35 HST mengalami penurunan. Pada perlakuan jenis bahan isolat penyemprotan dengan khamir isolat pisang jumlah daun lebih banyak pada saat umur 35 HST. Pada luas daun penyemprotan khamir isolat pisang mengalami panjang dan lebar daun pada umur 35 HST. Pada perlakuan jenis bahan isolat penyemprotan dengan khamir isolat pisang jumlah buah lebih banyak pada saat umur 35 HST. Penyemprotan khamir isolat pisang menghasilkan berat buah lebih berat pada umur 35 HST. Pada pengamatan diameter bercak perlakuan kontrol (Colletotricum), lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Pada perlakuan jumlah koloni perlakuan khamir saja menunjukkan jumlah koloni lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya.