KECENDERUNGAN ISI PESAN DALAM PROGRAM FEATURE DI RADIO (Analisis isi Program Siaran Napak Tilas di Radio Mayangkara FM Blitar, Edisi 01 Maret – 04 April 2007)
Main Author: | Puspitasari, Dewi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/10181/1/KECENDERUNGAN_ISI_PESAN_DALAM_PROGRAMFEATURE_DI_RADIO.pdf http://eprints.umm.ac.id/10181/ |
Daftar Isi:
- Masyarakat global saat ini haus akan informasi. Salah satu media yang menyajikan informasi dan hiburan adalah radio. Seperti halnya media cetak dan televisi, program berita di radio tidak berhenti pada beritaberita pendek saja (straight news) , tetapi juga berbentuk bulletin, feature, bahkan investigasi news. Salah satu program acara yang saat ini banyak bermunculan di televisi maupun radio yaitu acara feature yang berusaha menyajikan acara-acara yang mempunyai unsur hiburan, informasi dan sekaligus memberikan ilmu pengetahuan (edukatif). Kebanyakan Siaran feature disajikan dalam satu format feature saja. Namun Program Acara Feature Napak Tilas di Radio Mayangkara FM berbeda dari sajian feature yang lain, karena program feature Napak Tilas mampu menyajikan berbagai macam format feature dalam satu kemasan program feature. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis melakukan penelitian pada Program Acara Feature tersebut dengan rumusan masalah sebagai berikut: Apa saja kecenderungan Isi Pesan yang paling sering muncul dalam program acara Feature “Napak Tilas” di Radio Mayangkara FM, edisi 01 Maret – 04 April 2007”? Secara prinsip, unsur feature antara media cetak, radio dan TV adalah sama. Namun dalam dunia penyiaran feature didefinisikan sebagai paket program yang mengangkat satu topik, ditinjau dari berbagai permasalahan (ekonomi, social, budaya, pendidikan, dan lainlain) dengan memadukan berbagai format dasar (subformat) untuk penyajiannya; dimana, musik, sound effect, dan voice merupakan bagian integral yang membentuk kesatuan karya artistik audio (Darmanto, 1998: 64). Selain itu juga tergantung pada situasi di pihak khalayak, si penulis harus mengetahui situasi yang sedang berkembang diluar, artinya; harus peka terhadap situasi yang sedang hangat (Zain, 1992:23). Radio sebagai media penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak yang lain, radio sebagai sarana mobilisasi pendapat public untuk mempengaruhi kebijakan. Radio sebagai sarana untuk mempertemukan dua pendapat public yang berbeda untuk mencari solusi, radio sebagai sarana untuk mengikat kebersamaan dalam semangat kemanusiaan dan kejujuran (Masduki, 2001:23). Penelitian ini menggunakan teknik analisis isi yang merupakan suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan, atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku Komunikasi yang terbuka dari komunikatornya yang dipilih, Budd, 1967:2 (Bungin, 2006:175). Sedangkan tipe penelitian menggunakan tipe penelitian deskriptif yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara actual dan cermat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan unit analisis tema pesan, dengan satuan ukur menggunakan frekwensi kemunculan. Untk teknik pengumpulan data berupa dokumen rekaman siaran feature Napak Tilas yang telah ditekskan oleh peneliti. Data yang diperoleh berupa penggalan script naskah Napak Tilas yang terdiri dari narasi dan insert, yang berjumlah 70 unit analisis dari 10 Judul Edisi Siaran. Untuk proses analisis, peneliti membuat struktur kategori tema sebagai berikut: 1. tema situs sejarah, 2.tema kegiatan ekonomi, 3. Tema seni, 4. tema Kepercayaan 5. tema Human Interest, 6. tema moral masyarakat. Penelitian menunjukkan bahwa, tema pesan yang muncul dalam Program acara Napak Tilas edisi 01 maret – 04 April 2007 adalah, peringkat pertama didominasi oleh tema kegiatan ekonomi yaitu sebesar 25,7%, tema Human Interest berjumlah 13, atau dengan 18,6%. Tema Seni sebanyak 12 kemunculan atau mempunyai prosentase sebesar 17,1%. Tema moral masyarakat muncul sebanyak 11 kali atau 15,7%. Kemudian tema Situs sejarah muncul sebesar 12,8%. Sedangkan yang terakhir yaitu tema kepercayaan yang mempunyai angka kemunculan sebanyak 7 kali atau 10%. Sedangkan hasil penghitungan sumber dan obyek pesan feature dari Feature “ Napak Tilas” dapat diperoleh bahwa sumber pesan feature edisi 01 Maret – 04 April 2007 terbanyak diperoleh dari masyarakat, yaitu mempunyai kemunculan sebesar 87,1 %. Obyek pesan feature yang disampaikan lebih banyak mengarah kepada pihak masyarakat yaitu sebanyak 71,5 % . Dengan demikian maka Program Feature Napak Tilas Radio Mayangkara, edisi 01 Maret – 04 April 2007, ingin mengajak para pendengar untuk lebih mendukung adanya perkembangan ekonomi kerakyatan, yang didukung potensi-potensi yang ada di Kota Blitar. Hal ini untuk meningkatkan pembangunan perekonomian daerah dengan media radio.