ANTIBACTERIAL AND ANTIOXIDANT ACTIVITY TESTING OF PYRANON DERIVATED COMPOUND FROM ENDOPHYTIC FUNGI Penicillium sp OF KUNYIT PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg) Roscoe)

Main Authors: Muharni, Muharni, Fitrya, Fitrya, oktaruliza, Milanti, Elfita, Elfita
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada , 2015
Subjects:
Online Access: https://jurnal.ugm.ac.id/TradMedJ/article/view/8226
https://jurnal.ugm.ac.id/TradMedJ/article/view/8226/6379
Daftar Isi:
  • Exploration of bioactive compound were continuously done as more new diseases appearing, from infection, cancer, and other degenerative diseases. The invention of new antibiotic compound and antioxidant compound is very needed to solve this problem. Endophytic microbes are microbes which lives in plant’s culture and produce the active secondary metabolite. In previous research, 2 compounds from endofitic microbes Penicillium sp in kunyit putih had been successfully isolated and identified as di-(2-ethylhexyl)phthalate and pyranon derivated as 5 (4’-ethoxy-2’-hydroxy-5’-methyl-2’,3’-dihydrofuran-3’-il (hydroxy) methyl-4-isopropyl-3-methyl-2-pyran-2-on). The goal of this research is to test antibacterial and antioxidant activitiy from derivate pyranon, which is resulting from endofitic microbes Penicillium sp in kunyit putih (Curcuma zeodaria). The method used to test the antibacterial activity is dic diffusion, using E. Coli, S. Dysenteriae, S. Aureus, and B. Subtilis. with variation of concentrations 250, 500, 1000, dan 2000μg/mL, and to test the antioxidant activity used 1,1-diphenyl-2- picrylhydrazyl ( DPPH) method with variation of concentrations 1000, 500, 250, 125, 62.5, 31.25, 15.625, and 7.8125 μg/mL. The research shown that the antibacterial activity is strongest at S. aureus with 11mm-blocked-zone at 250μg/mL concentration. Pyranon derivate also has active antioxidant manner with IC5016.05μg/mL.
  • Pencarian senyawa bioaktif terus menerus dilakukan seiring dengan makin banyaknya penyakit-penyakit baru yang bermunculan, mulai dari penyakit infeksi, kanker, dan berbagai penyakit degeneratif lainnya. Penemuan senyawa antibiotoik baru dan senyawa yang bersifat antioksidan sangat diperlukan untuk mengatasi hal ini. Mikroba endofitik merupakan mikroba yang tumbuh dalam jaringan tumbuhan yang dapat menghasilkan metabolit sekunder yang aktif. Pada penelitian sebelumnya telah berhasil diisolasi dua senyawa dari mikroba endofitik Penicillium sp pada tumbuhan kunyit putih dan diidentifikasi sebagai Di-(2-etilheksil)phthalat dan derivat piranon yaitu5 (4’-etoksi-2’-hidroksi-5’-metil-2’,3’-dihidrofuran-3’-il (hidroksi) metil-4-isopropil-3-metil-2-piran-2-on). Tujuan penelitian ini adalah menguji aktivitas antibakteri dan antioksidan dari senyawa derivat piranon yang dihasilkan dari mikroba endofitik Penicillium sp pada tumbuhan kunyit putih (Curcuma zeodaria). Aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram dengan bakteri uji E.coli, S. dysenteriae, S. aureus, dan B. subtilis dengan variasi konsentrasi uji 250, 500, 1000, dan 2000 μg/ml, dan aktivitas antioksidan dengan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dengan variasi konsentrasi 1000, 500, 250, 125, 62,5, 31,25, 15,625, dan 7,8125μg/mL. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antibakteri paling kuat pada bakteri S. aureus dengan zona hambat 11mm pada konsentrasi 250μg/mL. Senyawa derivat piranon juga bersifat aktif anti oksidan dengan IC5016,05μg/mL.