KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN MAHAR (Kleinhovia hospita L.) DI DESA BATU TANGGA KECAMATAN BATANG ALAI TIMUR

Main Author: Lestari, Ema
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Wahana Bio , 2017
Online Access: http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/wb/article/view/2905
http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/wb/article/view/2905/2523
Daftar Isi:
  • Kajian etnobotani adalah ilmu botani mengenai pemanfaatan tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Masyarakat banjar Desa Batu Tangga Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai Tengah memiliki berbagai jenis tumbuhan yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai bahan pangan, ramuan obat dan bahan industri. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode wawancara yang meliputi: kajian botani, etnofarmakologi, etnoantropologi, etnoekonomi, etnolinguistik dan etnoekologi. Hasil penelitian etnobotani tumbuhan mahar yaitu bentuk hidup pohon, batang simpodial, akar tumbuhan merupakan akar tunggang, daun mahar termasuk daun tunggal, bunga mahar merupakan bunga yang majemuk, berbentuk tandan, mahar bertipe buah kotak yaitu buah bumbung (kajian botani). Daun untuk mencegah pertumbuhan uban dan juga dapat digunakan sebagai obat mimisan (kajian etnofarmakologi).Tumbuhan mahar ini tidak memiliki nilai etnoantropologi (kajian etnoantropologi). Kayu sebagai pegangan pisau atau disebut “kumpang parang” dalam bahasa daerah setempat(kajian etnoekonomi). Pemberian nama tumbuhan diberi nama mahar karena tumbuhan ini bentuk daunnya seperti simbol cinta atau berbentuk jantung yang biasanya juga digunakan sebagai simbol mahar perkawinan pada masyarakat setempat (kajian etnolinguistik). Tumbuhan mahar di daerah tersebut tumbuh dengan suhu udara 30-320C, kelembaban udara 63-70%, kelembaban tanah 80-100%, pH tanah 6,4-6,6, intensitas cahaya 2100-3100 Lux, kecepatan angin 0,6-0,65 (m/s), ketinggian tempat 60-62 mdpl (kajian etnoekologi). Kata Kunci : Kajian etnobotani, tumbuhan mahar, masyarakat banjar