PENDIDIKAN PEREMPUAN SEBAB ATAU DAMPAK PERKAWINAN ANAK DI KALIMANTAN SELATAN? (Analisis Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2012)

Main Authors: Kartika, Norma Yuni, Darwin, Muhajir, Sukamdi, Sukamdi
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) , 2017
Online Access: http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jpg/article/view/3028
http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jpg/article/view/3028/2969
Daftar Isi:
  • Pepatah mengatakan “ketika anda mendidik seorang wanita, sama dengan anda mendidik bangsa”. Pencapaian pendidikan, bahkan pada tingkat dasar, memiliki implikasi positif yang besar dalam pembangunan manusia. Seperti diketahui bersama bahwasannya pendidikan memiliki peran yang penting dalam struktur pembangunan manusia Indonesia, juga pembangunan manusia di Provinsi Kalimantan Selatan sebagai satu dari 33 provinsi yang ada di Indonesia. Sedangkan variabel penting dalam mengendalikan kuantitas penduduk adalah mendewasakan usia menikah pertama perempuan Tujuan tulisan ini adalah untuk mengetahui data awal apakah pendidikan perempuan sebagai sebab atau dampak dari perkawinan anak di Provinsi Kalimantan Selatan.Data sekunder yang digunakan dalam tulisan ini adalah data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2012. Variabel dalam tulisan ini ada dua, yaitu pencapaian pendidikan perempuan dan perkawinan anak. Pencapaian pendidikan perempuan terdiri dari tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tidak tamat SMP, tamat SMP, dan tamat SMA/PT. Perkawinan anak perempuan adalah perempuan usia 15-49 tahun yang usia perkawinan pertamanya di bawah 18 tahun. Populasi tulisan ini adalah semua perempuan 15-49 tahun baik yang menikah sah sesuai undang-undang perkawinan yang berlaku di Indonesia dan perempuan yang hidup bersama. Data SDKI tahun 2012 dianalisis dengan distribusi prosentase. Diperoleh hasil yaitu (1) persentase tertinggi perempuan menikah di bawah 18 tahun tidak tamat SD; (2) persentase tertinggi perempuan menikah di atas 18 tahun adalah tamat SMP; (3) perempuan menikah di bawah 18 tahun yang tidak sekolah 3 kali perempuan yang menikah di atas 18 tahun;(4) ketimpangan persentase yang besar antara perempuan yang menikah di bawah 18 dan di atas 18 tahun adalah tamat SMP dan tamat SMA/PT. Kata kunci: pendidikan, perempuan, sebab, dampak, perkawinan anak