BUDAYA KONSUMERISME MASYARAKAT PERKOTAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada Masyarakat Perkotaan di Kota Bandar Lampung)
Main Authors: | Hanif, , Is Susanto, |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed application/msword eJournal |
Bahasa: | eng |
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.radenintan.ac.id/6249/1/Abstrak.doc http://repository.radenintan.ac.id/6249/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Harta dipandang sebagai sesuatu yang vital dalam kehidupan, meskipun bukan menjadi sesuatu yang terpenting. Islam memandang harta tidak seperti pandangan materialis yang menempatkan harta di atas segalanya. Konsumsi bahkan pada barang-barang mewah tidak dilarang dalam Islam, namun manusia harus mengendalikannya, karena kecintaannya pada harta benda akan melupakannya pada nilai-nilai spritual dan kemanusiaan. Kecintaan terhadap harta yang berlebihan mengakibatkan sebuah pola konsumsi yang tak terkendali. Inilah yang terjadi pada masyarakat perkotaan di Kota Bandar Lampung. Hasil penelitian ini yaitu konsumsi merupakan penggunaan barang-barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia, tingkat konsumsi masyarakat Kota Bandar Lampung berlaku konsumsi secara tahsiniyah, hajiyah, dharuriyah, dan hajiyah. Budaya konsumerisme saat ini telah masuk dan berkembang disebagian masyarakat Kota Bandar Lampung, hal ini terlihat dari fenomena keseharian masyarakat dalam berkonsumsi, gaya hidup, kepemilikan alat komunikasi, kepemilikan alat transportasi dan penampilan sehari-hari masyarakat. Budaya konsumtif menurut Islam merupakan perbuatan yang dilarang, karena perilaku budaya konsumtif masyarakat perkotaan di Kota Bandar Lampung menunjukkan sikap kecintaannya terhadap harta dengan berupaya mengkonsumsi harta secara berlebihan, dan sikap mubazir terhadap harta yang menghilangkan kemaslahatan harta, baik kemaslahatan pribadi maupun orang lain. Kata Kunci: Konsumerisme, Masyarakat Perkotaan, Kota Bandar Lampung, Ekonomi Islam.