KONSEP KESETARAAN GENDER MENURUT PEMIKIRAN AMINA WADUD MUHSIN DAN RELEVANSINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Main Author: KHASANAH, AFRILIA NURUL
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.radenintan.ac.id/3809/1/pdf.pdf
http://repository.radenintan.ac.id/3809/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilator belakangi oleh salahnya pemahaman mengenai konsep kesetaraan gender dikalangan masyarakat pada saat ini. Kesalahan dalam mengartikan pengertian seks dan gender membuat posisi perempuan kadang kala juga disalah posisikan. Amina Wadud Muhsin seorang tokoh feminism dari Amerika mencoba memberikan pengertian atau pemahaman konsep kesetaraan gender yang jelas, dengan berlandaskan Al – Qur‟an dan Hadits. Dalam penelitian ini peneliti merumuskan masalah yaitu sebagai berikut, bagaimana konsep kesetaraan gender menurut pemikiran Amina Wadud Muhsin, bagaiman alatar belakang social dan budaya Amina Wadud Muhsin dan bagaimana relevansi konsep kesetaraan gender dalam pendidikan Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan konsep kesetaraan gender dalam perspektif Amina Wadud Muhsin dan relevansinya dalam pendidikan Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), dimana peneliti mengumpulkan data – data melalui sumber primer dan sumber sekunder sebagai rujukan dalam penelitian. Dari sumber – sumber tersebutlah kemudian data – data yang diperoleh dianalisis isi (content analysis) untuk mendapat informasi yang diinginkan. Pendidikan dianggap aspek paling strategis dalam menyampaikan konsep kesetaraan gender. Relevansi konsep kesetaraan gender dalam bidang pendidikan dapat kita lihat bagaimana suatu lembaga pendidikan beserta komponen – komponennya bias menyampaikan kurikulum pembelajaran yang responsif gender, penggunaan metode dan strategi pengajaran yang respon gender, sertaperan guru dapat menentukan transformasi dan pola piker peserta didik mengenai kesetaraan gender. Konsep kesetaraan gender menurut Amina Wadud dapat di simpulkan bahwa pertama ia memandang perempuan sebagai individu. Kedua, yang membedakan antara individu yang satudan yang lain adalah ketaqwaan terhadap Allah SWT. ketiga, ia menjelaskan peranperempuan melalui tokoh – tokoh perempuan didalam Al – Qur‟an.