PENGARUH CURAHAN TENAGA KERJA TERHADAP PENDAPATAN PETANI HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN TASIKMALAYA, JAWA BARAT The Effect of Labor Allocation on incomes of private forest famers In Tasikmalaya Regency, West Java
Main Authors: | Diniyati, Dian, Achmad, Budiman |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lambung Mangkurat University-Indonesia
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jht/article/view/4795 http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jht/article/view/4795/4183 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi curahan tenaga kerja pada berbagai usaha yang dilakukan petani dan pengaruhnya terhadap pendapatan dari usaha hutan rakyat. Kegiatan ini dilaksanakan di tiga desa, Kabupaten Tasikmalaya yaitu Sepatnunggal, Karyabakti dan Tanjungkerta pada bulan Maret – Juli 2011. Penelitian ini melibatkan 60 responden petani hutan rakyat yang dipilih secara sengaja dengan kriteria bahwa sumber pendapatan keluarga berasal dari hutan rakyat yang dikelola secara agroforestry dan usaha lainnya. Pengumpulan data dilakukan dengan wawacara menggunakan kuisioner. Untuk mengetahui besarnya curahan tenaga kerja digunakan ukuran setara jam kerja pria, sedangkan untuk mengetahui hubungan antara curahan tenaga kerja petani dengan pendapatan keluarga digunakan analisis regresi linear berganda. Hasil kajian menunjukkan bahwa total curahan tenaga kerja petani pada usaha hutan rakyat berturut turut yaitu 175,75 HOK (Desa Karyabakti), 127,12 HOK (Desa Tanjungkerta) dan 91,54 HOK (Desa Sepatnunggal). Pengaruh curahan tenaga kerja terhadap total pendapatan besarnya bervariasi mulai dari kategori sangat rendah yaitu di Desa Karyabakti, kategori rendah di Desa Tanjungkerta sampai dengan kategori sedang di Desa Sepatnunggal. Kata kunci: Jenis usaha; hutan rakyat; pendapatan; curahan tenaga kerjaThe purpose of the research was to identify the distribution of labor allocation and to determine their effects to income from private forest business. The study was carried out at three villages of Tasikmalaya district, namely Sepatnunggal, Karyabakti and Tanjungkerta from March to July 2011. Total respondents involved in this study was 60 purposively selected farmers. Data were collected by performing interview supported by questionnaires. An equivalently male working time and a multiple linear regression were performed to identify the labor allocation and the correlation between labor allocations and incomes respectively. The result showed that the highest labour allocation to the forest business was found at Karyabakti amounting of 175.75 HOK, to the paddy field business was found at Tanjungkerta amounting of 109.5 HOK, to the service business was found at Sepatnunggal amounting of 140.12 HOK and to the other business was found at Karyabakti amounting of 52.23 HOK. The effect of labor allocation to the total incomes of farmers varied from very low, low and medium categories occurred at Karyabakti, Tanjungkerta and Sepatnunggal respectively. Among business carried out by farmers, service sector gave the highest income contribution amounting of 59.30% at Sepatnunggal, 55.76% at Karyabakti and 48.05% at Tanjungkerta.