HUBUNGAN KARAKTERISTIK HABITAT DENGAN KELIMPAHAN IKAN HIAS INJEL NAPOLEON POMACANTHUS XANTHOMETAPON DI PERAIRAN KABUPATEN PANGKEP, SULAWESI SELATAN

Main Authors: Kasmi, Mauli; Jurusan Agribisnis Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Sulkifli, Sulkifli; Jurusan Agribisnis Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Fapetrik-UMPAR , 2013
Online Access: http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/51
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/51/53
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi dan menganalisis kelimpahan ikan hias Injel Napoleon (Pomacanthus xanthometapon) berdasarkan kondisi tutupan karang hidup di perairan Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Ikan hias Injel Napoleon ini merupakan ikan hias laut termahal. Ikan ini hidup dan berkembang biak di habitat terumbu karang. Keberadaan dan kemunculannya pada habitat terumbu karang ini masih belum diketahui secara jelas. Kerusakan terumbu karang yang terjadi selama ini diperkirakan turut mengancam ketersedian ikan hias ini. Oleh karena itu, informasi kelimpahan kaitannya dengan kondisi terumbu karang (prosentase dan jenis tutupan karang hidup) menjadi sangat penting. Metode penelitian didasarkan pada sampling paralel antara kelimpahan (visual sensus) dan prosentase tutupan karang hidup (Point Intercept Transect) di lokasi penelitian. Lokasi penelitian di Perairan Kepulauan Liukang Tumpabbiring dan Kepulauan Liukang Tangaya. Analisis keterkaitan kelimpahan dan tutupan karang hidup dilakukan dengan regresi linier. Hasil kajian menunjukkan bahwa Status tutupan karang di perairan Kepulauan Tuppabiring bentuk reef flat berada pada kondisi baik (53,50 %), reef cress sedang (47,28%), dan reef slope baik (52,78%), sedangkan di perairan Kepulauan Liukang Tangaya yang ditemukan pada bentuk reef flat berada pada kondisi baik (54,17 %), reef cress baik (58,11%), dan reef slope baik ( 60,28%). Kelimpahan ikan Injel Napoleon sebesar 0,0004 ekor/m2 dan standing stock 12.411.333 ekor pada perairan Kepulauan Liukang Tupabbiring sedangkan pada Kepulauan Liukang Tangaya sebesar 0,016 ekor/m2 dan standing stock 727.718.000.